Tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi adalah istilah yang dipergunakan untuk menyebut suatu karya yang harus dibuat oleh calon sarjana. Tugas akhir memiliki makna yang luas dan bisa mencakup ketiga istilah yang saya sampaikan didepan. Skripsi dipergunakan untuk menyebut tugas akhir mahasiswa S1. Tesis sering dipergunakan untuk menyebut tugas akhir yang diberikan untuk jenjang pendidikan pasca sarjana (S2). Disertasi dipergunakan untuk menyebut tugas akhir yang tempuh mahasiswa tingkat doctorate atau jenjang pendidikan S3. Namun perlu diingat jika penyebutan tugas akhir untuk setiap negara berbeda-beda.
Bentuk tugas akhir yang biasa dibuat oleh mahasiswa adalah berupa penelitian. Hal yang menarik dari penelitian adalah meskipun calon sarjana mempunyai kewajian membuat tugas akhir seperti dengan melakukan penelitian, namun tidak sedikit yang merasakan meneliti itu sulit. Tidak sedikit yang mengambil jalan pintas dengan membeli karya orang lain atau bahkan menjiplak karya orang lain. Saya menyarankan untuk tidak pernah berbuat tidak jujur dengan karya tugas akhir karena dalam hitungan waktu baik pasti akan terbongkar. Reputasi Anda dipertaruhkan.
Melalui tulisan ini saya ingin berbagi langkah-langkah mempermudah mengawali penelitian S1, S2, dan S3 sebagai bahan diskusi ketika akan mengajukan penelitian atau bertemu dengan pembimbing. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Anda mendapatkan pencerahan dan jalan terang untuk mengawali penelitian ataupun memandu diskusi dengan para pembimbing tugas akhir. Tulisan saya dibawah ini mengambil contoh dalam penelitian ilmu sosial, namum pertanyaan-pertanyaan dibawah ini bisa berlaku untuk ilmu pasti. Berikut langkah-langkah yang bisa dicermati:
1. Minat yang kuat terhadap bidang ilmu
Sebelum mengawali sebuah penelitian, sebaiknya calon peneliti memiliki daya tarik yang tinggi dengan topik yang akan diteliti. Ingat meskipun penelitian hanya dijalankan selama 6 bulan, tetapi peneliti akan terlibat sangat intesif dengan suatu bidang ilmu. Minat yang kuat terhadap bidang ilmu akan berdampak pada keinginan yang kuat untuk mengeskplorasi bidang ilmu tersebut. Salah satu hal yang perlu dicatat adalah setiap bidang ilmu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Jika penelitian dilandasi dengan minat yang tinggi terhadap bidang ilmu, maka semua akan dijalankan dengan senang hati.
2. Merumuskan masalah untuk diteliti
Sebelum meneliti lebih jauh, calon peneliti sebaiknya memili rumusan masalah yang jelas. Untuk mempermudah merumuskan masalah, seorang peneliti bisa menuliskan masalahnya dalam satu kalimat yang pendek dan jelas. Sebuah permasalahan bisa dirumuskan dalam bentuk sebuah hipotesa. Selanjutnya, seorang Peneliti seharusnya memiliki argumentasi mengapa permasalahan tersebut layak untuk diteliti atau menarik untuk ditelaah lebih lanjut. Misalnya apa yang baru dalam penelitian tersebut sehingga layak untuk diteliti. Untuk memiliki argumentasi yang kuat, peneliti harus melakukan kajian pustaka dengan intensif seperti diuraikan di langkah ke-3 ini.
3. Kajian pustaka (literature review)
Setelah rumusan masalah selesai, seorang peneliti harus melakukan kajian pustaka (literature review). Dengan melakukan literature review seorang peneliti harus mampu:
- menemukan siapa ahli yang terlibat dalam bidang ilmu tersebut (key persons). Siapa yang pertama kali melakukan penelitian atau mencetuskan bidang penelitian tersebut.
- siapa saja yang telah melakukan penelitian dalam bidang atau permasalahan yang telah dirumuskan. Adakah ilmuwan Indonesia yang telah melakukan penelitian sebelumnya?
- hal-hal apakah yang belum dibahas oleh peneliti sebelumnya. Apakah yang membuat berbeda antara penelitan yang satu dan lainnya?
- apa yang membuat penelitian Anda berbeda dengan yang lainnya? Apakah yang baru dalam penelitian Anda?
- kontribusi apakah yang akan Anda buat terhadap bidang ilmu yang akan diteliti.
Setelah melakukan kajian pustaka, langkah selanjutnya adalah menentukan metode penelitian. Setelah seorang penelitian melakukan kajian pustaka, maka dia akan mengetahui secara pasti seperti:
- jenis penelitian: kuantitaif, kualitatif atau mixed methods atau metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif.
- pendekatan meneliti seperti studi kasus (case study), eksperimental, etnografi.
- menetukan sampel penelitian.
- menentukan lokasi penelitian
- menentukan metode pengumpulan data seperti observasi, kuesionair, interview, video dll.
- menentukan metode analisa data baik secara kualitatif ataupun kuantitaif.
- menentukan alat yang akan dipergunakan untuk mengolah data seperti program komputer (SPSS, AMOS, NVivo).
Jika semua hal yang berhubungan dengan penelitian yang akan diajukan sudah jelas, maka calon peneliti bisa mulai merumuskan judul yang cocok untuk membungkus penelitian sebelum diajukan ke pembimbing sebagai bahan konsultasi dengan pembimbing.
Semoga tulisan pendek ini bermanfaat untuk memandu mahasiswa yang akan melakukan penelitian. Sukses untuk penelitian Anda.
0 komentar:
Posting Komentar