Senin, 24 September 2012

Sarang Kelelawar yang berubah sebagai tempat Doa

Goa Maria Lawangsih itulah nama yang dipakai saat ini satu tempat untuk berdoa seperti halnya goa maria goa maria yang lain ini terletak di Perbukitan menoreh, di dusun Patih Ombo, Desa purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakatra. Secara wilayah gerejawi Goa Maria Lawangsih ini berada di wilayah stasi Santa Perawan Maria Fatima Pelem Dukuh, Paroki Santa Perawan Maria Nanggulan, Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang.


Sebelum dijadikan tempat doa tempat ini hanya berupa goa yang tertutup gerumbul semak saja, dan sebagai sarang lawa atau kelelawar dalam bahasa Indonesia sehingga namanya disebut goa lawa. Awalnya pintu goa tidak lebih dari 1 meter persegi, namun lorongnya merupakan tempat yang sangat longgar hingga kedalam goa.

Baru pada tahun 1990-an keberadaan Goa ini dimanfaatkan oleh para muda mudi stasi Pelem Dukuh sebagai tempat doa dan jalan salib hingga tahun 2008 tidak ada perkembangan yang berarti atas goa ini. Baru pada bulan Juli 2008 goa ini tersebut dihibahkan oleh pemiliknya yakni keluarga T. Supino yang merupakan ketua stasi Santa Perawan Maria Fatima Pelem Dukuh kepada Gereja. Setelah itu inisiatif muncul dari Romo Paroki Santa Perawan Maria Tak Bernoda Nanggulan yakni Romo Ignatius Slamet Riyanto, Pr. Untuk mengembangkan Goa lawa tersebut menjadi tempatgoa lawangsih, goa maria berdoa yang kemudian dikenal dengan nama Goa Maria Lawangsih tersebut.

Lama kelamaan Goa Maria Lawangsih yang merupakan Goa alam kedua setelah goa Maria Tritis di Gunungkidul yang dijadikan sebagai goa Maria diwilayah keuskupan Agung Semarang. Dan Peresmian serta dibuka untuk umum Goa Lawangsih sebagai tempat peziarahan dilakukan oleh Romo Ignatius Slamet Riyanto, Pr pada tanggal 1 Oktober 2009 sekaligus pentahtaan Patung Bunda Maria didalam gua.

Goa Lawangsih selain sebagai tempat doa juga sangat indah untuk dinikmati karena merupakan goa alam sehingga didalam terdapat juga sungai yang kecil yang mengalir serta hiasan stalaktit dan stalgmit yang indah. Keindahan semakin lengkap dengan latar belakang perbukitan menoreh yang Goa maria, goa lawangsihmenakjubkan serta hamparan sawah. Lorong lorong yang ada dibelakang patung Bunda Maria sangat panjang dan sayang untuk dilewatkan. Sedangkan dibagian depan Patung Bunda Maria terdapat gua yang cukup luas tempat ini dinamakan Panti semedi, sebagai tempat doa pribadi atau per kelompok. Didalam ruang panti semedi ini terdapat Patung Yesus Kristus. Bagi para peziarah dapat membawa jerigen atau botol air untuk membawa pulang air yang jatuh menetes melewati stalagmit goa. Hati hati jika anda berkunjung pada musim penghujan karena saat hujan biasanya tempat ini akan tertutup kabut tebal dan juga hawa dingin yang luar biasa.

How to get there :
  •     Dengan Kendaraan Umum dari Yogyakarta jurusan nanggulan dan turun di perempatan kenteng  dan dilanjutkan dengan naik ojek kurang lebih 13 km dengan waktu tempuh sekiat 25 menit.
  •     Dengan kendaraan pribadi baik roda dua maupun empat dengan rute yang sama bisa mencapai depan goa lawangsih.
Tempat terdekat : Sendangsono, Sendang Jatiningsih

Sumber : yogyakarta.panduanwisata.com

0 komentar:

Posting Komentar