Kamis, 22 Maret 2012

Bahan ajar Algoritma dan Pemrograman 1

Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 1
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
BAB 1
BAHASA PEMROGRAMAN
I. PENDAHULUAN
Hal terpenting dalam menjalankan komputer adalah program. Dalam
pemrograman dikenal beberapa bahasa pemrograman, seperti juga manusia mengenal
bahasa-bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Manusia dalam berkomunakasi
menggunakan kata atau karakter sedangkan komputer dengan kode 0 dan 1.
Untuk mempermudah manusia berkomunikasi dengan komputer, maka
diciptakan bahasa pemrograman. Dengan adanya bahasa pemrograman ini, bila
manusia ingin berkomunikasi dengan komputer tidak harus menerjemahkan ke dalam
0 dan 1. Bila hal itu dilakukan betapa rumitnya suatu program.
II. Istilah-Istilah Dasar
a. Program
Program adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan
dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang menjadi urutan langkah untuk
menyesuaikan masalah yang diimplementasikan dengan bahasa pemrograman.
b. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program
dalam bahasa pemrograman, terdapat dua faktor penting yaitu sintaksis dan
semantik. Sintak adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara
penulisan kata, ekspresi dan pernyataan sedangkan semantik adalah aturan-aturan
untuk menyatakan suatu arti. Contoh : Write, Read
c. Pemrograman
Pemrograman merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah-langkah
untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bahasa pemrograman.
d. Pemrograman Terstruktur
Pemrograman Terstruktur merupakan proses mengimplementasikan urutan
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program yang
memiliki rancang bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah
ditelusuri, dipahami dan dikembangkan oleh siapa saja.
III. Bahasa Pemrograman
Secara umum bahasa permrograman dibagi menjadi empat kelompok :
a. Bahasa Aras Rendah (Low Level Language)
Merupakan bahasa yang berorientasi pada mesin. Pemrogram dengan bahasa ini
harus berpikir berdasarkan logika mesin berpikir, sehingga bahasa ini kurang
fleksibel dan sulit dipahami.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 2
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Contoh : Bahasa mesin, Bahasa rakitan (assembly)
b. Bahasa Aras Menengah (Middle Level Language)
Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal
dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar yang mudah dipahami
manusia serta memiliki instruksi-instruksi tertentu yang langsung bisa diakses
oleh komputer.
Contoh : Bahasa C
c. Bahasa Aras Tinggi (Hight Level Language)
Merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal
dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang langsung
dapat dipahami oleh manusia.
Contoh : Bahasa Pascal, Basic, COBOL
d. Bahasa Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)
Dengan bahasa berorientasi objek kita tidak perlu menuliskan secara detail semua
pernyataan dan ekspresi seperti bahasa aras tinggi, melainkan cukup dengan
memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja.
Contoh : Delphi, Visual Basic, C++
Agar komputer memahami program yang disusun dengan bahasa pemrograman,
maka dibutuhkan suatu penerjemah yaitu Interpreter dan Compiller.
A. Interpreter
Interpreter berasal dari kata to interpret yang berarti menerjemahkan atau
mengartikan. Interpreter merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang
menerjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program. Pada saat
penerjemahan interpreter akan memeriksa sintaksis (sintak program), semantik
(arti perintah), dan kebenaran logika. Jika ditemukan kesalahan sintaksis (syntak
error) maka interpreter akan menampilkan pesan kesalahan dan eksekusi program
langsung terhenti.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 3
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Gambar 1. Proses Kerja Interpreter
B. Compiler
Berasal dari kata to compile yang berarti menyusun, mengumpulkan atau
menghimpun. Compiler merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang
menerjemahkan instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul ke dalam bahasa
mesin (objek program), kemudian objek program akan mengalami linking yang
berfungsi untuk menggabungkan modul-modul tersebut dengan modul-modul lain
yang berkaitan seperti data tentang karakteristik mesin, file-file pustaka atau
objek program lainnya yang berkaitan dengan objek lainnya menghasilkan file
Executable program yang akan dieksekusi oleh komputer.
Gambar 2. Proses kerja Compiler
C. Perbedaan Interpreter dan Compiler
Interpreter Compiler
1
2
3
Menerjemahkan instruksi per
instruksi
Bila tejadi kesalahan kompilasi,
dapat langsung dibetulkan secara
interaktif
Tidak menghasilkan objek
1
2
3
Menerjemahkan secara
keseluruhan sekaligus
Bila tejadi kesalahan kompilasi,
Source program harus dibenarkan
dan proses kompilasi diulang
kembali
Menghasilkan objek program
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 4
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
4
5
6
7
8
program
Tidak menghasilkan executable
program karena langsung
dijalankan pada saat program
diinterprestasi
Proses interprestasi terasa cepat,
karena tiap-tiap instruksi langsung
dikerjakan dan output langsung
dilihat hasilnya
Source program terus
dipergunakan karena tidak
dihasilkan executable program
Proses pengerjaan program lebih
lambat karena setiap instruksi
dikerjakan harus diinterprestasikan
ulang kembali
Keamanan dari program kurang
terjamin, karena yang selalu
digunakan adalah source program
4
5
6
7
8
Menghasilkan executable program,
sehingga dapat dijalankan di
keadaan prompt sistem
Proses kompilasi lama karena
sekaligus menterjemahkan seluruh
instruksi program
Source program sudah tidak
dipergunakan lagi untuk
mengerjakan program
Proses mengerjakan program lebih
cepat, karena executable program
sudah dalam bahasa mesin
Keamanan dari program lebih
terjamin, karena yang
dipergunakan executable program
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 5
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
BAB 2
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
1. Konsep Algoritma
Algoritma berasal dari kata algoris dan ritmis yang pertama kali diungkapkan
oleh Abu Ja’far Mohammad Ibn Musa Al Khowarizmi (825M) dalam buku Al-
Jabr Wa-al Muqobla. Dalam pemrograman algortima berarti suatu metode khusus
yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah-langkah yang terstruktur dan
dituliskan secara sistematis yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan masalah
dengan bantuan komputer.
Secara sederhanya algoritma dapat didefinisikan urutan langkah-langkah logis
penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.
Kata logis berarti bahwa nilai kebenarannya harus dapat ditentukan, benar atau
salah. Langkah-langkah yang tidak benar dapat memberikan hasil yang salah.
Contoh :
Misalkan terdapat dua buah gelas, gelas A dan gelas B. Gelas A berisi air
berwarna merah dan gelas B berisi air berwarna biru, kita ingin menukartan isi air
kedua gelas tersebut, sehingga gelas A berisi air berwarna biru dan gelas B berisi
air berwarna merah.
Algoritma Tukar_Isi_Gelas
1. Tuangkan air dari gelas A ke gelas B
2. Tuangkan air dari gelas B ke gelas A
A B
Algoritma diatas tidak menghasilkan pertukaran yang benar, langkah-langkahnya
tidak logis, karena yang terjadi bukan pertukaran tetapi percampuran antara air di
gelas A dengan air di gelas B. Sehingga algoritma Tukar_Isi_Gelas diatas salah.
Dari permasalahan diatas algoritma yang benar adalah bahwa untuk menukarkan
isi air pada gelas A dengan isi air pada gelas B maka dibutuhkan sebuah gelas
bantuan yang dipakai untuk menampung salah satu air dalam gelas tersebut
misalkan gelas C. Sehingga algoritma yang benar dari permasalah diatas adalah :
Algoritma Tukar_Isi_Gelas
1. Tuangkan air dari gelas A ke gelas C
2. Tuangkan air dari gelas B ke gelas A
3. Tuangkan air dari gelas C ke gelas B
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 6
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Keadaan awal sebelum pertukaran
A B C
Proses pertukaran :
1. Tuangkan air dari gelas A ke gelas C
A B C
2. Tuangkan air dari gelas B ke gelas A
A B C
3. Tuangkan air dari gelas C ke gelas B
A B C
Keadaan setelah pertukaran
A B C
Sekarang algoritma Tukar_Isi_Gelas diatas sudah diperbaiki, sehingga isi air pada
gelas A dan isi air pada gelas B dapat dipertukarkan dengan benar.
Hubungan antara algoritma, masalah dan solusi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Tahap pemecahan masalah adalah Proses dari masalah hingga terbentuk suatu
algoritma. Tahap implementasi adalah proses penerapan algoritma hingga
menghasilkan solusi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program yang
merupakan implementasi dari algoritma yang disusun.
Ciri algoritma yang baik adalah :
a. Algoritma memiliki logika perhitungan atau metode yang tepat dalam
menyelesaikan masalah.
b. Menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 7
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
c. Algortima ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi
sehingga tidak menimbulkan arti ganda (ambiguous).
d. Algortima ditulis dengan format yang mudah dipahami dan mudah
diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman.
e. Semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas.
f. Semua proses dalam algoritma harus berakhir setelah sejumlah langkah
dilakukan.
2. Konsep Pemrograman Terstruktur
Pemrograman terstruktur merupakan suatu tindakan untuk mengorganisasikan dan
membuat kode-kode program supaya mudah dimengerti, mudah dites, dan mudah
dimodifikasi.
Ciri-ciri teknik pemrograman terstruktur :
a. Mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan benar.
b. Memiliki algoritma pemecahan masalah yang bersifat sederhana, standar dan
efektif dalam menyelesaikan masalah.
c. Teknik penulisan program memiliki struktur logika yang benar dan mudah
dipahami.
d. Program semata-mata terdiri dari tiga struktur yaitu sequence structure,
looping structure dan selection structure.
e. Menghindarkan penggunaan instruksi GOTO (peralihan proses tanpa syarat
tertentu) yang menjadikan program tidak terstruktur lagi.
f. Membutuhkan biaya testing yang rendah.
g. Memiliki dokumentasi yang baik.
h. Membutuhkan biaya perawatan dan pengembangan yang rendah.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 8
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
BAB 3
PENYAJIAN ALGORITMA
Algoritma dapat disajikan dengan dua teknik yaitu teknik tulisan dan teknik
gambar. Teknik tulisan biasanya menggunakan metode structure english dan
pseudocode, sedangkan teknik gambar biasanya menggunakan diagram alir (flow
chart).
A. Structure English dan Pseudocode
Structure English merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu
algoritma. Basis dari structure english adalah bahasa inggris, tetapi juga bisa
digunakan bahasa indonesia, sedangkan pseudocode berarti kode yang mirip
dengan kode pemrograman sebenarnya. Pseudocode berasal dari kata pseudo
yang berarti imitasi/mirip/menyerupai dan code yang berarti program.
Pseudocode berbasis pada kode program yang sesungguhnya seperti Pascal, C,
C++. Pseudocode lebih rinci dari structure english misalnya dalam menyatakan
tipe data yang digunakan.
Contoh struktur Indonesia
Baca data jam_kerja
Hitung gaji adalah jam_kerja dikalikan tarif
Tampilkan gaji
Pseudocode dengan Pascal :
Read jam_kerja
Gaji := jam_kerja * tarif
Write gaji
Aturan Penulisan Teks Algoritma
Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam teks algoritma dapat ditulis dalam
notasi apapun, dengan syarat bahwa langkah-langkah tersebut mudah dipahami
dan dimengerti. Tidak ada notasi yang baku dalam teks algoritma sebagaimana
notasi dalam bahasa pemrograman (notasi dalam algoritma disebut dengan notasi
algoritmik). Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik
sendiri. Berkaitan hal itu untuk memudahkan translasi notasi algoritmik ke dalam
bahasa pemrograman, sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi
dengan notasi bahasa pemrograman secara umum. Sebagai contoh :
Tulis nilai X dan Y
Dalam notasi algoritmik menjadi :
Write(X,Y)
Notasi write ini berarti nilai X dan Y dicetak ke piranti keluaran. Notasi write
ini berkorespondensi dengan write atau writeln dalam bahasa pascal, printf
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 9
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
dalam bahasa C, cout dalam bahasa C++. Jadi, translasi write(X,Y) dalam
masing-masing bahasa tersebut adalah :
writeln(X,Y); { dalam bahasa pascal }
printf(“%d %d”, X,Y); /* dalam bahasa C */
cout<<X<<Y; /* dalam bahasa C++ */
Perhatikan bahwa setiap bahasa pemrograman mempunyai aturan sendiri dalam
menggunakan perintah penulisan.
Contoh lain :
Isikan nilai X ke dalam max
Ditulis dalam notasi algoritmik menjadi :
max X
Notasi “ ” berarti mengisi (assign) peubah (variable) max dengan nilai peubah
X. Translasi notasi “ ” kedalam bahasa Pascal adalah “:=”, dalam bahasa C
adalah “=”, dalam bahasa C++ adalah “=”. Translasi max X dalam masingmasing
bahasa adalah :
max := X; { dalam bahasa Pascal }
max = X; /* dalam bahasa C */
max = X; /* dalam bahasa C++ */
B. Flowchart
Dalam structure English / struktur Indonesia digambarkan tahap-tahap
penyelesaian masalah dengan menggunakan kata-kata (teks). Kelemahan cara ini
adalah dalam penyusunan algoritma sangat dipengaruhi oleh tata bahasa pembuatnya,
sehingga kadang-kadang orang lain sulit memahaminya. Oleh sebab itu kemudian
dikembangkan metode yang menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah
dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah
digunakan dan standar. Salah satu penulisan simbol tersebut adalah dengan
menggunakan flowchart. Flowchart terdiri dari dua macam yaitu :
1. Flowchart Program
Bagan alir program adalah suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari
data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir. Bagan
alir program merupakan alat yang berguna bagi programmer untuk
mempersiapkan program yang rumit. Bagan alir terdiri dari simbol-simbol
yang mewakili fungsi-fungsi langkah program dan garis alir (flow lines)
menunjukan urutan dari simbol yang akan dikerjakan.
1.
Simbol Terminal, simbol yang digunakan untuk
menyatakan awal atau akhir suatu program.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 10
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
2.
Simbol Input/Output, simbol yang digunakan untuk
menunjukkan operasi masukan atau keluaran
3.
Simbol Proses, simbol yang digunakan untuk
menggambarkan proses pengolahan data
4.
Simbol Keputusan, simbol yang digunakan untuk
menyatakan suatu pilihan berdasarkan suatu kondisi
tertentu
5.
Simbol persiapan (Preparation), simbol yang
digunakan untuk memberikan nilai awal pada suatu
variabel atau pencacah
6.
Simbol proses terdefinisi (predefined process
symbol), simbol yang digunakan untuk proses yang
detilnya dijelaskan terpisah, misal dalam bentuk
subroutine
7.
Simbol Penghubung ke halaman lain, simbol yang
digunakan untuk menghubungkan bagian diagram
alir pada halaman yang berbeda
8.
Simbol Penghubung ke halaman yang sama, simbol
yang digunakan untuk menghubungkan bagian
diagram alir pada halaman yang sama
9.
Simbol Arah aliran, simbol yang digunakan untuk
menunjukkan arah aliran proses
10.
Annotation simbol, simbol yang digunakan untuk
memberikan keterangan-keterangan untuk
memperjelas simbol-simbol lain
Gambar 3. Simbol-simbol flowchart program
Contoh penggunaan flowchart program :
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 11
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Pedoman membuat flowchart :
1. Flowchart dibuat dari atas ke bawah dimulai dari bagian kiri suatu halaman.
2. Kegiatan dalam flowchart harus ditunjukkan dengan jelas.
3. Kegiatan dalam flowchart harus jelas dimana akan dimulai dan dimana akan
berakhir.
4. Kegiatan yang ada dalam flowchart digunakan kata yang mewakili pekerjaan.
5. Kegiatan dalam flowchart harus sesuai dengan urutannya.
6. Kegiatan yang terpotong dihubungkan dengan simbol penguhubung.
7. Simbol-simbol yang digunakan flowchart adalah simbol-simbol standar.
2. Flowchart system
Bagan alir sistem berbeda dengan bagan alir program. Bagan alir program
sifatnya lebih terperinci tentang langkah-langkah proses di dalam program
dari awal sampai akhir. Bagan alir sistem hanya menggambarkan arus data
dari sistem. Simbol-simbol yang digunakan pada bagan alir sistem ada yang
sama dan ada yang berbeda dengan simbol-simbol yang digunakan pada
bagan alir program.
1.
Simbol Dokumen
Simbol yang menunjukkan dokumen yang
digunakan untuk input dan output baik secara
manual, mekanik maupun komputerisasi.
2.
Simbol operasi Manual
Simbol yang menunjukkan pekerjaan yang
dilakukan secara manual.
3.
Simbol Proses
Simbol yang menunjukkan kegiatan proses operasi
program komputer.
4.
Simbol pengurutan
Simbol yang menunjukkan proses pengurutan
dokumen di luar komputer.
5.
Simbol Offine Storage
Simbol yang menunjukkan file non komputer yang
diarsip urut angka (numeric).
6.
Simbol Offine Storage
Simbol yang menunjukkan file non komputer yang
diarsip urut huruf (Alphabetic).
7.
Simbol Offine Storage
Simbol yang menunjukkan file non komputer yang
diarsip urut tanggal (Chronological).
N
A
C
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 12
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
8.
Simbol Magnetic tape
Simbol yang menunjukkan Input Output yang
menggunakan pita magnetic.
9.
Simbol Magnetic Drum
Simbol yang menunjukkan Input Output yang
menggunakan Drum magnetic.
10.
Simbol Magnetic Storage
Simbol yang menunjukkan Input Output yang
menggunakan Diskette.
11.
Simbol Hard Disk Storage
Simbol yang menunjukkan Input Output yang
menggunakan Hard Disk.
12.
Simbol Punched Card
Simbol yang menunjukkan Input Output yang
menggunakan Kartu Plong.
13.
Simbol Punched tape
Simbol yang menunjukkan Input Output yang
menggunakan kertas berlubang.
14.
Simbol Keyboard
Simbol yang menunjukkan Input Output yang
menggunakan on line keyboard
15.
Simbol Display
Simbol yang menunjukkan Output yang
ditampilkan dilayar terminal
16.
Simbol Penghubung ke halaman lain, simbol yang
digunakan untuk menghubungkan bagian diagram
alir pada halaman yang berbeda
17.
Simbol Penghubung ke halaman yang sama,
simbol yang digunakan untuk menghubungkan
bagian diagram alir pada halaman yang sama
18.
Simbol Arah aliran, simbol yang digunakan untuk
menunjukkan arah aliran proses
19.
Annotation simbol, simbol yang digunakan untuk
memberikan keterangan-keterangan untuk
memperjelas simbol-simbol lain
Gambar 4. Simbol-simbol bagan alir
Contoh penggunaan flowchart sistem :
Gambar Contoh penerapan sistem flowchart
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 13
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
BAB 4
STRUKTUR DASAR ALGORITMA
Dalam sebuah algoritma langkah-langkah penyelesaian masalahnya dapat berupa
struktur urut (sequence), struktur pemilihan (selection), dan struktur pengulangan
(repetition). Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstrukti suatu algoritma.
1. Struktur Urut (sequence)
Struktur urut adalah suatu struktur program dimana setiap baris program akan
dikerjakan secara urut dari atas ke bawah sesuai dengan urutan penulisannya.
Gambar Flowchart struktur urut
Dari flowchart diatas mula-mula pemroses akan melaksanakan instruksi baris
program 1, instruksi baris program 2 akan dikerjakan jika instruksi baris program
1 telah selesai dikerjakan. Selanjutnya instruksi baris program 3 dikerjakan
setelah instruksi baris program 2 selesai dikerjakan. Setelah instruksi baris
program 3 selesai dilaksanakan maka algoritma berhenti.
Contoh 1 :
Akan dihitung luas pesegi panjang yang diketahui panjang dan lebarnya, maka
algoritmanya sebagai berikut :
Algoritma Luas_Pesegi_Panjang
Diketahui sebuah pesegi panjang yang memiliki panjang dan
lebar.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca panjang
3. Baca lebar
4. Hitung luas = panjang * lebar
5. Tampilkan luas
6. selesai
Flowchart Luas_Pesegi_Panjang :
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 14
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Gambar Flwochart menghitung luas pesegi panjang
Contoh 2 :
Akan dihitung isi sebuah tabung yang diketahui jari-jari lingkaran dan tinggi
tabung.
Algoritma Isi_Tabung1
Diketahui sebuah tabung yang diketahui jari-jari tabung
dan tinggi tabung.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca jari_jari
3. Baca tinggi
4. Hitung luas_lingk = 3.14 * jari_jari * jari_jari
5. Hitung isi_tabung = luas_lingk * tinggi
6. Tampilkan isi_tabung
7. selesai
Flowchart Isi_Tabung1 :
Mulai
Hitung
luas_lingk = 3.14 * jari_jari * jari_jari
Selesai
Baca
jari_jari
Baca
tinggi
Tampilkan
isi_tabung
Hitung
isi_tabung = luas_lingk * tinggi
Gambar flowchart menghitung isi tabung
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 15
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Perhatikan bahwa algoritma Isi_Tabung1 diatas memiliki 5 baris intruksi yang
harus dikerjakan sebelum algoritma selesai. Pada algoritma diatas bisa
disederhanakan lagi sehingga baris prosesnya lebih sedikit.
Algoritma Isi_Tabung2
Diketahui sebuah tabung yang diketahui jari-jari tabung
dan tinggi tabung.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca jari_jari
3. Baca tinggi
4. Hitung isi_tabung = (3.14 * jari_jari * jari_jari) *
tinggi
5. Tampilkan isi_tabung
6. selesai
Flowchart Isi_Tabung2 :
Gambar flowchart menghitung isi tabung
Dari kedua algoritma dan flowchart diatas terlihat bahwa algoritma yang kedua
lebih sedikit baris intruksinya, sehingga menyebabkan pemrosesan menjadi lebih
cepat selesai dengan hasil yang sama dengan algoritma pertama. Pada algorima
yang kedua jika diimplementasikan dalam program kebutuhan variabelnya juga
lebih sedikit sehingga menghemat penggunaan memori.
2. Struktur Pemilihan (selection) atau Penyeleksian Kondisi
Pada struktur pemilihan tidak setiap baris program akan dikerjakan. Baris
prorgam yang dikerjakan hanya yang memenuhi syarat saja. Struktur pemilihan
adalah struktur program yang melakukan proses pengujian untuk mengambil
suatu keputusan apakah suatu baris atau blok instruksi akan diproses atau tidak.
Pengujian kondisi ini dilakukan untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif
yang tersedia.
Pada pemrograman penyeleksian dilakukan pada suatu pernyataan boole, yang
dapat menghasilkan nilai benar (true) atau nilai salah (false). Biasanya sebuah
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 16
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
pernyataan pemilihan terdiri dari operand-operand yang dihubungkan dengan
operator relasi dan digabungkan dengan operator logika.
Contohnya :
1. 7 = 7 (Benilai benar, sebab 7 sama dengan 7)
2. 5 = 9 (Bernilai salah, sebab 5 tidak sama dengan 9)
3. 4 > 2 (Bernilai benar, sebab 4 lebih besar dari pada 2)
4. 3 <> 8 (Bernilai benar, sebab 3 tidak sama dengan 8)
5. X = 10 (Dapat benilai benar atau salah, tergantung isi variabel X)
6. (X > 3) And (Y < 12)
(Dapat benilai benar atau salah, tergantung isi variabel X dan Y)
Struktur pemilihan dalam penulisan program diimplementasikan dengan instruksi
IF.
Macam-macam struktuf IF :
1. IF sederhana
Bentuk IF sederhana adalah :
IF <syarat> THEN
<instruksi>
Bentuk flowchart :
Gambar Flowchart IF sederhana
Pada bentuk IF sederhana ini, intruksi akan dikerjakan jika syarat yang
diuji benilai benar (true). Jika syarat yang diuji benilai salah (false) maka
tidak ada instruksi yang dikerjakan.
Contoh 1 :
Dibuat aturan untuk menentukan kelulusan seorang siswa yang diketahui dari
hasil nilainya. Seorang siswa dikatakan lulus jika nilai lebih besar atau sama
dengan 60.
Algoritma Kelulusan_Siswa
Diketahui seorang siswa dikatakan lulus jika nilainya
>= 60.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca nilai_siswa
3. Jika nilai_siswa >= 60 maka kerjakan langkah 4
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 17
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
4. Cetak “Siswa tersebut lulus”
5. selesai
Flowchart Kelulusan_Siswa :
Gambar Flowchart kelulusan siswa dengan satu pilihan
Dari flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa setelah nilai_siswa
dimasukkan maka akan diuji apakah nilai_siswa lebih besar atau sama
dengan 60? Jika benar maka akan dicetak “Siswa tersebut lulus”
kemudian selesai, jika tidak maka selesai.
2. IF … THEN … ELSE …
Bentuk :
IF <syarat> THEN
<instruksi1>
ELSE
<instruksi2>
Pada bentuk ini terdapat dua kemungkinan pilihan yang akan dikerjakan
berdasarkan hasil pengujian, jika syarat yang diuji benilai benar maka
instruksi1 yang dikerjakan, dan jika syarat yang diuji bernilai salah
maka instruksi2 yang dikerjakan.
Flowchart :
Gambar Flowchart If … Then … Else …
Contoh 1 :
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 18
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Dibuat suatu aturan kelulusan seorang siswa yang diketahui dari hasil nilainya
dalam bentuk angka. Seorang siswa dikatakan lulus jika nilai lebih besar atau
sama dengan 60, dan jika nilainya lebih kecil dari 60 maka siswa tidak lulus.
Algoritma Kelulusan_Siswa
Diketahui seorang siswa dikatakan lulus jika nilainya
>= 60, dan jika nilainya < 60 maka siswa tidak lulus.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca nilai_siswa
3. Jika nilai_siswa >= 60 maka kerjakan langkah 4,
selain itu kerjakan langkah 5
4. Cetak “Siswa tersebut lulus”
5. Cetak “Siswa tidak lulus”
6. selesai
Flowchart Kelulusan_Siswa :
Gambar Flowchart kelulusan siswa dengan dua pilihan
Dari flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa setelah nilai_siswa
dimasukkan maka akan diuji apakah nilai_siswa lebih besar atau sama
dengan 60? Jika benar maka akan dicetak “Siswa tersebut lulus”
kemudian selesai, jika tidak maka akan dicetak “Siswa tidak lulus” kemudian
selesai.
Contoh 2 :
Buatlah algoritma dan flowchart untuk menghitung jumlah pembayan gaji
dengan input nama, jumlah hari kerja dan jumlah jam lembur. Tarif untuk hari
kerja adalah Rp. 30.000,- per hari, sedangkan tarif perjam lembur adalah Rp.
5.000,-. Jika seorang karyawan jam lemburnya lebih dari 10 jam maka akan
mendapatkan tambahan transport lembur sebesar 10% dari jumlah uang
lembur, jika tidak maka tidak mendapatkan transport lembur.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 19
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Algoritma Pembayaran_Gaji
Diketahui input data nama, jumlah hari kerja dan
jumlah jam lembur, tarif per hari kerja Rp. 30.000,
tarif per jam lembur Rp. 5.000, jika jumlah jam lembur
lebih dari 10 jam maka akan mendapatkan tambahan uang
transport lembur 10% dari jumlah uang lembur.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca nama
3. Baca jhr_kerja
4. Baca jjam_lembur
5. Hitung upah = jhr_kerja * 30000
6. Hitung uang_lembur = jjam_lembur * 5000
7. Jika jjam_lebur > 10 maka kerjakan langkah 8 selain
itu kerjakan langkah 9
8. Hitung trans_lembur = (10/100) * uang_lembur
9. trans_lembur = 0
10. Hitung gaji = upah + uang_lembur + trans_lembur
11. Tampilkan gaji
12. selesai
Flowchart Pembayaran_Gaji :
Gambar flowchart perhitungan gaji
Dari flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa setelah nama,
jhari_kerja,jjam_lembur dimasukkan maka akan dihitung besarnya
upah, kemudian dihitung besarnya uang_lembur, kemudian diuji apakah
jjam_lembur > 10, jika benar maka dihitung trans_lembur 10% dari
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 20
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
uang_lembur, jika salah maka trans_lembur = 0, kemudian dihitung
besar gaji yang diperoleh. Terakhir dicetak berupa nama dan gaji,
kemudian selesai.
3. IF Bersarang (Nested IF)
Bentuk :
IF <syarat1> THEN
<instruksi1>
ELSE IF <syarat2> THEN
<instruksi2>
ELSE IF <syarat3> THEN
<instruksi3>
ELSE IF <syaratm> THEN
<instruksim>
ELSE
<Instruksin>
Flowchart :
Gambar Flowchart bersarang
Pada bentuk ini terdapat banyak kemungkinan pilihan yang akan dikerjakan
berdasarkan hasil pengujian, proses pengujiannya adalah :
jika syarat1 yang diuji benilai benar maka instruksi1 yang dikerjakan,
jika syarat1 yang diuji bernilai salah maka syarat2 diuji, jika syarat2
bernilai benar maka instruksi2 yang dikerjakan, jika syarat2 bernilai
salah maka syarat3 yang diuji, jika syarat3 bernilai benar maka
instruksi3 yang dikerjakan, jika syarat3 bernilai salah maka syaratm
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 21
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
yang diuji, jika syaratm bernilai benar maka instruksim yang dikerjakan,
begitu seterusnya, jika tidak ada syarat yang terpenuhi maka instruksin
yang dikerjakan.
Contoh :
Buatlah algoritma dan flowchart untuk menghitung konfersi nilai siswa, input
berupa nama siswa dan nilai berupa nilai angka. Hasilnya akhir adalah berupa
nilai huruf hasil konfersi dengan aturan :
Jika nilai_angka >= 80 maka nilai huruf sama dengan A
Jika nilai_angka >= 70 maka nilai huruf sama dengan B
Jika nilai_angka >= 60 maka nilai huruf sama dengan C
Jika nilai_angka >= 50 maka nilai huruf sama dengan D
Jika nilai_angka < 50 maka nilai huruf sama dengan E
Algoritma Konfersi_Nilai
Diketahui nilai angka seorang siswa yang akan
dikonfersikan ke nilai huruf.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca nama_siswa
3. Baca nilai_angka
4. Jika nilai_angka >= 80 maka nilai_huruf = “A”,
selain itu
5. jika nilai_angka >= 70 maka nilai_huruf = “B”,
selain itu
6. jika nilai_angka >= 60 maka nilai_huruf = “C”,
selain itu
7. jika nilai_angka >= 50 maka nilai_huruf = “D”
selain itu
8. nilai_huruf = “E”
9. Cetak nama_siswa dan nilai_huruf
10. selesai
Flowchart Konfersi_Nilai :
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 22
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Gambar Flowchart konfersi nilai angka ke nilai huruf
Pada bentuk IF bersarang ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika suatu
syarat sudah terpenuhi maka syarat lain yang ada dibawahnya tidak akan diuji
lagi. Pada contoh diatas misalkan nilai_angka yang diinputkan 75 maka nilai
hurufnya adalah B (lihat bentuk flowchartnya), sehingga pengujian tidak
dilanjutkan lagi untuk kondisi dibawahnya. Dengan kata lain input
nilai_angka 75 tidak akan diujikan untuk apakah nilai_angka >= 60, apakah
nilai_angka >=50 atau apakah nilai_angka <50.
Latihan struktur urut dan pemilihan:
1. Buatlah algoritma dengan struktur indonesia dan flowchart untuk menukarkan isi
dua buah nilai variabel yang diinputkan.
2. Buatlah algoritma dengan struktur indonesia dan flowchart untuk menentukan
nilai terbesar diantara dua buah input.
3. Buatlah algoritma dengan struktur indonesia dan flowchart untuk menentukan
nilai terbesar diantara tiga buah input.
4. Buatlah algoritma dengan struktur indonesia dan flowchart untuk menentukan
input bilangan bulat termasuk bilangan genap atau ganjil atau atau nol.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 23
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
5. Buatlah algoritma dengan struktur indonesia dan flowchart untuk menentukan
input bilangan bulat termasuk bilangan genap positif atau ganjil positif atau genap
negatif atau ganjil negatif atau nol.
ii. Struktur Pengulangan (repetition)
Struktur pengulangan merupakan struktur yang melakukan pengulangan terhadap
satu baris atau satu blok baris program beberapa kali sesuai dengan persyaratan
yang diberikan.
Struktur pengulangan mempunyai beberapa bentuk :
1. Struktur for
Struktur pengulangan dengan intruksi for digunakan untuk mengulang satu
baris instruksi atau satu blok instruksi sampai jumlah perulangan yang
disyaratkan terpenuhi. Ciri utama pengulangan for adalah terdapat nilai awal
dan nilai akhir yang menunjukkan banyaknya pengulangan yang akan
dilakukan.
Flowchart struktur for
Gambar flowchart struktur for
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa instruksi1,
instruksi2, instruksi3 akan dikerjakan berulang yang dimulai dari
nilai_awal sampai nilai_akhir yang diberikan. Jika pengulangan sudah
sampai pada kondisi nilai_akhir yang diberikan maka pengulangan akan
berhenti.
Contoh 1:
Akan dicetak angka 1 sampai 10 dengan menggunakan perulangan for
Algoritma Cetak_Angka_for
Dicetak angka 1 sampai 10 dengan perulangan for.
Deskripsi :
1. mulai
2. kerjakan langkah 3 mulai i = 1 sampai i = 10
3. cetak i
4. selesai
Flowchart Cetak_Angka dengan for
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 24
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Gambar flowchart cetak angka dengan for
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa nilai i pertama akan
berisi 1, kemudian dicetak nilai i, dalam perulangan for nilai variabel i akan
bertambah secara otomatis sehingga nilai variabel i sekarang menjadi 2,
kemudian dicetak nilai i, begitu seterusnya sampai nilai i berisi 10, maka
proses pengulangan selesai.
Contoh 2 :
Akan dicetak bilangan genap mulai dari 0 dengan batas akhir diinputkan dari
keyboard dengan menggunakan pengulangan for.
Algoritma Cetak_bilangan_genap_for
Dicetak bilangan genap dengan batas akhir diinputkan
dengan menggunakan for.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca batas_akhir
3. Kerjakan langkah 4 sampai langkah 5 mulai i = 1
sampai i = batas_akhir
4. jika i habis dibagi 2 maka kerjakan langkah 5
5. cetak i
6. selesai
Flowchart cetak bilangan genap dengan for :
Gambar flowchart cetak bilangan genap dengan for
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 25
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali dibaca
batas_akhir perulangan, kemudian nilai i pertama kali akan berisi 1,
kemudian akan diuji apakah nilai i habis dibagi dua, jika benar maka dicetak
nilai i, kemudian pengulangan dilanjutkan dengan nilai i menjadi 2, jika
tidak maka pengulangan akan dilanjutkan dengan nilai i menjadi 2, begitu
seterusnya sampai nilai i lebih besar batas_akhir.
2. Struktur while
Struktur pengulangan dengan instruksi while digunakan untuk mengulang
satu baris instruksi atau satu blok baris instruksi selama syarat yang diberikan
masih terpenuhi. Ciri utama pengulangan while adalah syarat akan uji
terlebih dahulu sebelum instruksi yang akan diulang dikerjakan dengan kata
lain dalam instruksi while syarat akan diuji didepan, sehingga ada
kemungkinan baris instruksi yang akan diulang tidak dikerjakan sama sekali
(syarat tidak terpenuhi).
Flowchart struktur while
Gambar flowchart struktur while
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa syarat akan diuji terlebih dahulu
sebelum masuk blok yang diulang. Jika syarat yang diuji bernilai benar maka
instruksi1, instruksi2, instruksi3 akan dikerjakan, setelah
mengerjakan instruksi1, instruksi2, instruksi3 maka syarat
akan diuji lagi. Jika syarat yang diuji bernilai benar maka instruksi1,
instruksi2, instruksi3 akan dikerjakan lagi, pengulangan akan
berhenti jika syarat yang diuji bernilai salah.
Contoh :
Akan dibuat contoh diatas dengan menggunakan while
Algoritma Cetak_Angka_while
Dicetak angka 1 sampai 10 dengan perulangan while.
Deskripsi :
1. mulai
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 26
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
2. i = 1
3. selama i <= 10 kerjakan langkah 4 sampai langkah 5
4. cetak i
5. i = i + 1
6. selesai
Flowchart Cetak_Angka
Gambar flowchart cetak angka dengan while
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali i bernilai 1,
kemudian diuji apakah i lebih kecil atau sama dengan 10, jika benar maka
dicetak nilai i, kemudian nilai i dinaikkan sebesar 1, kemudian nilai i diuji
kembali apakah masih lebih kecil atau sama dengan 10 jika benar maka
dicetak nilai i, begitu seterusnya. Perulangan akan berhenti jika nilai i lebih
besar 10.
Contoh :
Akan dibuat contoh diatas dengan menggunakan while
Algoritma Cetak_bilangan_genap_while
Dicetak bilangan genap dengan batas akhir diinputkan
dengan menggunakan while.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca batas_akhir
3. i = 1
4. selama i <= batas_akhir kerjakan langkah 5 sampai
langkah 7
5. jika i habis dibagi 2 kerjakan langkah 6
6. cetak i
7. i = i + 1
8. selesai
Flowchart :
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 27
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Mulai
Selesai
Tidak
Cetak i
i <= batas_akhir
Ya
i = 1
i = i + 1
Baca
batas_akhir
i habis dibagi 2
Tidak
Ya
Gambar flowchart cetak bilangan genap dengan while
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali dibaca
batas_akhir perngulangan, kemudian i diberi nilai 1, kemudian diuji
apakah i lebih kecil atau sama dengan batas_akhir, jika benar maka diuji
apakah nilai i habis dibagi 2, jika benar maka dicetak nilai i, kemudian nilai
i dinaikkan sebesar 1 sehingga nilai i menjadi 2, jika tidak maka nilai i
langsung dinaikkan 1 sehingga nilai i menjadi 2, kemudian nilai i diuji
kembali apakah masih lebih kecil atau sama dengan batas_akhir jika benar
maka diuji apakah nilai i habis dibagi 2, jika benar maka dicetak nilai i,
kemudian nilai i dinaikkan sebesar 1 menjadi 3, jika tidak maka nilai i
langsung dinaikkan 1 menjadi 2, begitu seterusnya sampai nilai i lebih besar
batas_akhir sehingga perulangan berakhir.
3. Struktur do … while
Struktur pengulangan dengan instruksi do…while digunakan untuk
mengulang satu baris instruksi atau satu blok baris instruksi sampai syarat
tidak terpenuhi. Ciri utama pengulangan do…while adalah syarat akan uji
setelah instruksi yang akan diulang dikerjakan, dengan kata lain dalam
instruksi do…while syarat akan diuji dibelakang, sehingga baris instruksi
yang masuk dalam blok do…while minimal akan dikerjakan satu sekali.
Flowchart struktur do…while
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 28
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Gambar flowchart struktur do…while
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa instruksi1, instruksi2,
instruksi3 akan dikerjakan terlebih dahulu baru syarat diuji. Jika syarat
yang diuji bernilai benar maka instruksi1, instruksi2, instruksi3
akan dikerjakan lagi, setelah itu syarat diuji lagi, pengulangan akan berhenti
jika syarat yang diuji bernilai salah.
Contoh :
Akan dibuat contoh diatas dengan menggunakan do…while
Algoritma Cetak_Angka_do_while
Dicetak angka 1 sampai 10 dengan perulangan while.
Deskripsi :
1. mulai
2. i = 0
3. i = i + 1
4. cetak i
5. jika i < 10 kerjakan langkah 3 sampai langkah 4
6. selesai
Flowchart Cetak_Angka
Gambar flowchart cetak angka dengan do…while
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali i diberi nilai awal
0, kemudian nilai i dinaikkan sebesar 1 sehingga nilai i menjadi 1, kemudian
nilai i dicetak. Setelah dicetak nilai i diuji apakah i lebih kecil atau sama
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 29
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
dengan 10, jika banar maka nilai i dinaikkan 1, sehingga i menjadi 2,
kemudian nilai i dicetak. Setelah itu nilai i diuji lagi apakah i lebih keci atau
sama dengan 10, begitu seterusnya sampai nilai i lebih besar 10 maka
perulangan akan berhenti.
Contoh :
Akan dibuat contoh diatas dengan menggunakan do…while
Algoritma Cetak_bilangan_genap_do_while
Dicetak bilangan genap dengan batas akhir diinputkan
dengan menggunakan do..while.
Deskripsi :
1. mulai
2. Baca batas_akhir
3. i = 1
4. Selama i <= batas_akhir kerjakan langkah 5 sampai
langkah 7
5. jika i habis dibagi 2 kerjakan langkah 6
6. cetak i
7. i = i + 1
8. selesai
Flowchart :
Gambar flowchart cetak bilangan genap dengan do…while
Dari gambar flowchart diatas dapat dijelaskan pertama kali dibaca batas_akhir
perngulangan, kemudian i diberi nilai awal 1, setelah itu diuji apakah nilai
habis dibagi 2, jika benar maka cetak nilai i, kemudian nilai i dinaikkan 1
sehingga i menjadi 2, jika tidak maka nilai i langsung dinaikkan sebesar 1,
sehingga nilai i menjadi 2. Setelah diuji apakah nilai i lebih kecil atau sama
dengan batas_akhir, jika benar maka kembali diuji setelah itu diuji apakah
nilai habis dibagi 2, jika benar maka cetak nilai i, kemudian nilai i dinaikkan 1
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 30
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
sehingga i menjadi 3, jika tidak maka nilai i langsung dinaikkan sebesar 1,
sehingga nilai i menjadi 3. Setelah diuji apakah nilai i lebih kecil atau sama
dengan batas_akhir, begitu seterusnya sampai nilai i lebih besar batas_akhir
sehingga perulangan selesai.
Latihan Pengulangan :
1. Buatlah algoritma dengan struktur indonesia dan flowchart untuk mencari ratarata
dari sejumlah angka yang diinputkan dengan menggunakan pengulangan.
2. Buatlah algoritma dengan struktur indonesia dan flowchart untuk mencari angka
terbesar dan angka terkecil dari sejumlah angka yang diinputkan dengan
menggunakan pengulangan.
3. Buatlah algoritma dengan struktur indonesia dan flowchart untuk menghitung
total pembayaran pembelian. Input berupa nama pembeli, dan data barang dengan
jumlah barang yang dibeli berupa input nama barang, jumlah dan harga barang.
Barang yang dibeli jumlahnya bisa banyak tergantung pembelian dari konsumen.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 31
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
BAB 6
DASAR BAHASA PEMROGRAMAN
BORLAND C++
1. Proses kompilasi
Program C++ ditulis dengan ekstensi .cpp. Agar program dapat dieksekusi, program
harus dikompilasi dahulu menggunakan compiler C++. Proses kompilasi file sumber
(.cpp) bersama dengan file-file header (.h) akan diterjemahkan oleh kompiler C++
menjadi kode objek (.obj). file objek ini dalam format biner (berkode 0 dan 1).
Selanjutnya file objek bersama file objek lain serta file pustaka (.lib) dikaitkan
menjadi satu oleh linker. Hasilnya file Executable
Program
Sumber
(.cpp)
File objek
(.obj)
Kompiler C++
File objek
(.obj)
File
pustaka
(.lib)
File header
(.hpp)
linker
File
executable
(.exe)
Gambar Proses pembentukan file executable
2. Struktur program C++
#include <nama_file>
void main()
{
<blok_pernyataan>
}
#include adalah pengarah praprosesor yang berfungsi menginstruksikan kepada
kompiler untuk menyisikan file lain saat program dikompilasi. Biasanya file-file yang
disisipkan adalah file-file header
void didepan main() dipakai untuk menyatakan bahwa fungsi main() tidak memiliki
nilai balik.
main() menjadi awal dan akhir eksekusi program C++, sehingga sebuah program
dalam C++ mengandung sebuah fungsi main()
Main nama judul fungsi
{ awal tubuh fungsi/awal eksekusi program
tubuh fungsi/blok
} akhir tubuh fungsi/akhir eksekusi program
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 32
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Tanda () digunakan untuk mengapit argumen fungsi, yaitu nilai yang akan dilewatkan
ke fungsi.
Blok pernyataan
Blok penyataan merupakan satu atau beberapa buah statemen / pernyataan yang pada
setiap akhir baris pernyataan diakhiri dengan titik koma (;).
Contoh program :
/*
Program yang mengandung blok pernyataan
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
clrscr(); //membersihkan layar
cout << "Selamat Belajar C++\n";
getch();
}
Hasil eksekusi :
Selamat Belajar C++
Untuk mengkompile program dengan menggunakan borland C++ dapat dilakukan
dengan menekan tombol Ctrl + F9 atau tekan tombol pada toolbar.
Mengenal cout
Pengenal cout (baca : c out) merupakan objek dalam C++ yang digunakan untuk
mengarahkan data ke standar output (layar). Tanda << (dua tanda kurang dari
berurutan) adalah operator “penyisipan/peletakan” yang akan mengarahkan operand
(data) yang terletak di sebelah kanannya ke objek yang terletak di sebelah kirinya.
Pada contoh di atas
“Selamat Belajar C++\n” diarahkan ke cout, yang memberikan hasil berupa tampilan
string tersebut ke layar. \ n adalah karakter pindah baris (new line).
#include <iostream.h>
#include <iostream.h> menginstruksikan kepada kompiler untuk menyisipkan
file iostream.h pada saat program dikompilasi tanpa diakhiri titik koma. File
iostream.h perlu disertakan pada program yang melibatkan cout. Tanpa
#include <iostream.h> akan terjadi kesalahan saat program dikompilasi. Sebab
file iostream.h berisi deklarasi yang diperlukan oleh cout dan berbagai objek
yang berhubungan dengan operasi masukan–keluaran.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 33
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
clrscr();
Pernyataan yang diperlukan untuk menghapus layar. Apabila menggunakan
pernyataan ini maka harus disertakan file header conio.h.
Komentar
Komentar diperlukan untuk menjelaskan mengenai program atau bagian-bagian
dalam program. Isi penjelasan berupa:
o Tujuan/fungsi program
o Saat program dibuat/direvisi
o Keterangan-keterangan lain tentang kegunaan sejumlah pernyataan dalam
program.
Tanda awal komentar dalam program C++ ada dua cara:
1. Diawali tanda // (dua tanda garis miring)
Semua tulisan setelah tanda // dianggap sebagai komentar dan tidak akan dieksekusi
oleh C++.
Contoh program :
/*
Program yang mengandung komentar
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
clrscr(); //membarsihkan layar
// teks ini sampai akhir baris tidak akan pernah dieksekusi
cout << "Selamat Belajar C++\n";
getch();
}
2. Diawali tanda /* blok komentar dan diakhiri tanda */
Bentuk ini bermanfaat untuk mengabaikan sejumlah baris pernyataan yang telah
dibuat karena suatu alasan.
Contoh program :
/*
Program yang mengandung komentar
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
clrscr(); //membersihkan layar
/*
mulai blok komentar pada baris ini tidak akan dieksekusi
sampai ditemui akhir blok komentar
*/
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 34
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
cout << "Selamat Belajar C++\n";
getch();
}
3. Elemen Dasar Dalam C++
3.1 Pengenal (Identifier)
Pengenal merupakan nama yang akan digunakan dalam pemrogrman yang biasa
digunakan untuk menyatakan variabel, konstanta, tipe data, fungsi, label, obyek serta
hal-hal lain yang dibuat oleh pemrogram.
Suatu pengenal merupakan kombinasi dari huruf, angka dan garis bawah (_).
Penamaan pengenal harus berawalan dengan huruf atau garis bawah dan
menggunakan kata yang mudah dipahami dan dapat mewakili fungsi dari pengenal
yang dibuat. Pengenal dalam C++ bersifat sensitive case atau dibedakan antara huruf
kecil dan huruf besar. Misalkan pengenal gajipokok, GajiPokok, GAJIPOKOK,
merupakan tiga buah pengenal yang berbeda.
3.2 Tipe Data Dalam C++
Tipe data Ukuran
Memori
Jangkauan Nilai Keterangan
char 1 byte -128
sampai
128
Digunakan untuk menampung data
berupa sebuah karakter. Penulisan
data dalam bentuk karakter diapit
dengan tanda petik tunggal.
int 2 byte -32.768
sampai
32.768
Digunakan untuk menampung
bilangan bulat dan tidak
mengandung digit desimal.
Short 2 byte -32.768
sampai
32.767
Digunakan untuk menampung
bilangan bulat dan tidak
mengandung digit desimal.
long 4 byte -2.147.438.648
sampai
2.147.438.647
Digunakan untuk menampung
bilangan bulat yang jangkaunnya
lebih besar dari tipe int.
float 4 byte 3.4 x10-38
sampai
3.4 x1038
Digunakan untuk menampung
bilangan pecahan yang
mengandung digit desimal.
double 8 byte 1.7 x10-308
sampai
1.7 x10308
Digunakan untuk menampung
bilangan pecahan yang
jangkaunnya lebih besar dari tipe
float.
long double 10 byte 3.4 x10-4932
sampai
1.1 x104932
Digunakan untuk menampung
bilangan pecahan yang
jangkaunnya lebih besar dari tipe
double.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 35
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Contoh program :
/*
program yang mengandung tipe data dalam c++
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
clrscr();
char huruf;
huruf = 'B';
cout<<"Isi huruf bertipe char = "<<huruf<<'\n';
int angka;
angka = 123;
cout<<"Isi angka bertipe int = "<<angka<<'\n';
long jumlah;
jumlah = 12345678;
cout<<"Isi jumlah bertipe long = "<<jumlah<<'\n';
float nilai;
nilai = 234.543;
cout<<"Isi nilai bertipe float = "<<nilai<<'\n';
double cacah;
cacah = 3453.345;
cout<<"Isi cacah bertipe double = "<<cacah<<'\n';
long double total;
total = 23456.3945;
cout<<"Isi total bertipe long double = "<<total<<'\n';
getch();
}
Hasil eksekusi :
Isi huruf bertipe char = B
Isi angka bertipe int = 123
Isi jumlah bertipe long = 12345678
Isi nilai bertipe float = 234.543
Isi cacah bertipe double = 3453.34
Isi total bertipe long double = 23456.4
3.3 Variabel dan Konstanta
Dalam proses pemrograman tipe data biasa digunakan untuk mendefinisikan suatu
variabel atau konstanta. Variabel adalah suatu memori yang dialokasikan dengan
nama tertentu dan hanya bisa menampung data sesuai dengan tipe yang ditentukan.
Sifat dari variabel adalah nilai yang dikandung akan mudah diubah sesuai dengan
proses yang terjadi seperti contoh dibawah ini. Sedangkan konstanta adalah suatu
memori yang dialokasikan dengan nama tertentu yang berisi suatu nilai yang
memiliki sifat tetap yang tidak akan bisa berubah.
Sebelum variabel digunakan maka variabel tersebut harus didefinisikan terlebih
dahulu. Pendefinisian variabel dapat dimana saja sebelum variabel itu digunakan
dengan bentuk :
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 36
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
<tipevariabel> <namavariabel>;
Untuk memasukkan nilai kedalam variabel digunakan bentuk :
variabel = nilai;
Contoh program :
/*
program yang mengandung pemasukkan nilai pada variabel
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int bilangan; //Mendefinisikan variabel bilangan bertipe int
bilangan = 10; //Memberikan nilai 10 pada variabel bilangan
clrscr();
cout<<"Isi bilangan = "<<bilangan<<'\n';
bilangan = 50;
cout<<"Isi bilangan = "<<bilangan<<'\n';
getch();
}
Hasil eksekusi :
Isi bilangan = 10
Isi bilangan = 50
Untuk mendeklarasikan konstanta digunakan bentuk :
const <tipedata><namakonstanta> = <nilaikonstanta>
Contoh program :
/*
program yang mengandung konstanta
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
const float phi = 3.14;
int jari = 11;
float luas;
clrscr();
luas = phi * jari * jari;
cout<<"Luas lingkaran = "<<luas<<'\n';
getch();
}
Hasil eksekusi :
Luas lingkaran = 379.94
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 37
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Dalam C++ dikenal adanya pemodifikasian variabel menggunakan unsigned dan
signed. Variabel yang ditambahi unsigned akan menyebabkan nilai yang dikandung
variabel benilai positif, sedangkan signed tidak menyebabkan perubahan nilai dari
data yang dikandung (sama dengan nilai data dasar).
Pemodifikasian
Tipe
Persamaan Jangkauan Nilai
unsigned char Tidak ada 0 s/d 255
unsigned int unsigned 0 s/d 65.535
unsigned short int unsigned short 0 s/d 65.535
unsigned long int unsigned long 0 s/d 4.294.967.295
signed char char -128 s/d 127
signed int int -32.768 s/d 32.767
Signed short int short, signed short -32.768 s/d 32.767
Signed long int long, long int, signed long -2.147.483.648 s/d
2.147.483.687
3.4 Operator dan ungkapan
Operator merupakan simbol yang akan digunakan untuk melakukan suatu operasi
atau manipulasi. Untuk menghasilkan suatu nilai operator harus menerima operand.
Sedangkan ungkapan merupakan gabungan antara operator dengan operand yang
menghasilkan nilai ungkapan.
Contoh :
6 + 10 – 4
Pada ungkapan diatas terdiri dari dua operator yaitu + (penjumlahan) dan -
(pengurangan) dan tiga operand yaitu 6, 10 dan 4, nilai ungkapan diatas adalah 12.
Operator aritmatika
Operator Keterangan Contoh
* Perkalian 10 * 5
/ Pembagian 20 / 4
% Sisa pembagian (modulus) 22 % 3
+ Penjumlahan 5 + 6
- Pengurangan 8 - 4
Contoh program :
/*
contoh penggunaan operator aritmatika
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int d,b,a,c;
b = 7;
a = 5;
c = 2;
d = b * b - 4 * a * c;
cout<<"Nilai d = "<<d<<'\n';
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 38
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
//mencari sisa bagi
int sisa;
sisa = 20 % 3;
cout<<"Sisa 20 % 3 = "<<sisa<<'\n';
getch();
}
Hasil eksekusi :
Nilai d = 9
Sisa 20 % 3 = 2
Operator penugasan
Operator penugasan menggunakan simbol sama dengan (=) yang berfungsi untuk
memberikan nilai pada suatu variabel. Contoh penggunaan operator penugasan dalam
C++ :
Contoh Keterangan
y = 4 + (a = 7); Variabel a diberi nilai 7, kemudian y diisi dengan nilai
ungkapan 4 + 7
a = b = c = d = e = 10; Pertama e diisi dengan 10, kemudian d diisi dengan nilai
e, kemudian c diisi dengan nilai d, kemudian b diisi
dengan nilai c, kemudian a diisi dengan nilai b.
Contoh program :
/*
contoh penggunaan operator penugasan
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int a,b,c,d,e;
a = b = c = d = e = 100;
cout<<"Isi a = "<<a<<'\n';
cout<<"Isi b = "<<b<<'\n';
cout<<"Isi c = "<<c<<'\n';
cout<<"Isi d = "<<d<<'\n';
cout<<"Isi e = "<<e<<'\n';
int x,y;
x = 10 * (y = 3);
cout<<"Isi x = "<<x<<'\n';
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 39
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Isi a = 100
Isi b = 100
Isi c = 100
Isi d = 100
Isi e = 100
Isi y = 3
Isi x = 30
Operator penaikkan (increment) dan penurunan (decrement)
Digunakan untuk menaikkan dan menurunkan nilai variabel yang bertipe bilangan
bulat. Bentuk operator ini adalah ++ (penaikkan) dan -- (penurunan). Sebagai contoh :
x = x + 1;
y = y - 1;
Dapat ditulis :
y--;
x++;
atau
--y;
++x
Contoh :
/*
contoh penggunaan operator penaikkan dan penurunan
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int a,b,c;
a = 15;
//variabel a dinaikkan 1 baru dijumlahkan dengan 10
b = 10 + ++a;
cout<<"Isi b = "<<b<<'\n';
//variabel b dijumlahkan dengan 10 baru b dinaikkan 1
c = 10 + b++;
cout<<"Isi b = "<<b<<'\n';
cout<<"Isi c = "<<c<<'\n';
getch();
}
Hasil eksekusi :
Isi b = 26
Isi b = 27
Isi c = 36
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 40
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Operator bitwise
Digunakan untuk memanipulasi bilangan biner
Operator Keterangan Contoh
<< Geser bit ke kiri 10 << 3
>> Geser bit ke kanan 10 >> 3
& Bitwise and 10 & 3
| Bitwise or 10 | 3
^ Bitwise xor 10 ^ 3
~ Bitwise not ~10
Prioritas operator bitwise
Prioritas Operator
Tertinggi ~
<< >>
&
^
Terendah |
Contoh program :
/*
contoh penggunaan operator bitwise
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
unsigned long a,b,x;
a = 50;
b = 3;
x = a << b;
cout<<"Hasil "<<a<<" << "<<b<<" = "<<x<<'\n';
x = a >> b;
cout<<"Hasil "<<a<<" >> "<<b<<" = "<<x<<'\n';
x = a & b;
cout<<"Hasil "<<a<<" & "<<b<<" = "<<x<<'\n';
x = a | b;
cout<<"Hasil "<<a<<" | "<<b<<" = "<<x<<'\n';
x = a ^ b;
cout<<"Hasil "<<a<<" ^ "<<b<<" = "<<x<<'\n';
x = ~a;
cout<<"Hasil ~"<<a<<" = "<<x<<'\n';
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 41
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Hasil 50 << 3 = 400
Hasil 50 >> 3 = 6
Hasil 50 & 3 = 2
Hasil 50 | 3 = 51
Hasil 50 ^ 3 = 49
Hasil ~50 = 4294967245
Operator majemuk
Operator majemuk digunakan untuk memendekkan penulisan suatu penugasan.
x = x + 5;
y = y – 8;
Dapat ditulis :
x += 5;
y -= 8;
Contoh program :
/*
contoh penggunaan operator majemuk
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int a;
a = 20;
cout<<"Nilai a sekarang = "<<a<<'\n';
a += 5;
cout<<"Nilai a += 5 sekarang = "<<a<<'\n';
a -= 3;
cout<<"Nilai a -= 3 sekarang = "<<a<<'\n';
a *= 2;
cout<<"Nilai a *= 2 sekarang = "<<a<<'\n';
a %= 3;
cout<<"Nilai a %= 3 sekarang = "<<a<<'\n';
a <<= 1; //a = a << 1;
cout<<"Nilai a <<= 1 sekarang = "<<a<<'\n';
a >>= 1; //a = a >> 1;
cout<<"Nilai a >>= 1 sekarang = "<<a<<'\n';
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 42
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Nilai a sekarang = 20
Nilai a += 5 sekarang = 25
Nilai a -= 3 sekarang = 22
Nilai a *= 2 sekarang = 44
Nilai a %= 3 sekarang = 2
Nilai a <<= 1 sekarang = 4
Nilai a >>= 1 sekarang = 2
Operator relasi
Operator relasi digunakan untuk membandingkan dua buah nilai, yang hasilnya
berupa nilai 1 jika benar dan nalai 0 jika salah.
Operator Keterangan
= = Sama dengan (bukan penugasan)
!= Tidak sama dengan
< Lebih kecil
> Lebih besar
<= Lebih kecil atau sama dengan
>= Lebih besar atau sama dengan
Contoh program :
/*
contoh penggunaan operator relasi
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int a,b,hasil;
a = 45;
b = 25;
hasil = a == b;
cout<<"Hasil relasi "<<a<<" == "<<b<<" = "<<hasil<<'\n';
hasil = a != b;
cout<<"Hasil relasi "<<a<<" != "<<b<<" = "<<hasil<<'\n';
hasil = a > b;
cout<<"Hasil relasi "<<a<<" > "<<b<<" = "<<hasil<<'\n';
hasil = a < b;
cout<<"Hasil relasi "<<a<<" < "<<b<<" = "<<hasil<<'\n';
hasil = a >= b;
cout<<"Hasil relasi "<<a<<" >= "<<b<<" = "<<hasil<<'\n';
hasil = a <= b;
cout<<"Hasil relasi "<<a<<" <= "<<b<<" = "<<hasil<<'\n';
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 43
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Hasil relasi 45 == 25 = 0
Hasil relasi 45 != 25 = 1
Hasil relasi 45 > 25 = 1
Hasil relasi 45 < 25 = 0
Hasil relasi 45 >= 25 = 1
Hasil relasi 45 <= 25 = 0
Operator logika
Operator logika digunakan untuk menghubungkan dua buah kondisi menjadi sebuah
kondisi.
Operator Keterangan Contoh
&& (dan) Akan bernilai benar jika dua
buah kondisi yang dihubungkan
bernilai benar. Selain itu bernilai
salah
(5>2) && (4>3) 1 && 1 hasil 1
(5<2) && (4>3) 0 && 1 hasil 0
(5>2) && (4<3) 1 && 0 hasil 0
(5<2) && (4<3) 0 && 0 hasil 0
|| (atau) Akan bernilai salah jika kedua
kondisi yang dihubungkan
bernilai salah, selain itu bernilai
benar.
(5>2) || (4>3) 1 || 1 hasil 1
(5<2) || (4>3) 0 || 1 hasil 1
(5>2) || (4<3) 1 || 0 hasil 1
(5<2) || (4<3) 0 || 0 hasil 0
! (bukan) Akan menghasilkan kebalikan
dari operand yang diberikan.
Jika operand bernilai salah maka
hasilnya benar dan jika operand
bernilai benar maka hasilnya
salah.
!(5>4) !(1) hasil 0
!(5<4) !(0) hasil 1
Contoh program :
/*
contoh penggunaan operator logika
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int hasil;
cout<<"Operator logika && (dan)"<<'\n';
hasil = (5 > 2) && (4 > 3);
cout<<"Hasil logika (5 > 2) && (4 > 3)= "<<hasil<<'\n';
hasil = (5 < 2) && (4 > 3);
cout<<"Hasil logika (5 < 2) && (4 > 3)= "<<hasil<<'\n';
hasil = (5 > 2) && (4 < 3);
cout<<"Hasil logika (5 > 2) && (4 < 3)= "<<hasil<<'\n';
hasil = (5 < 2) && (4 < 3);
cout<<"Hasil logika (5 > 3) && (4 > 3)= "<<hasil<<'\n';
cout<<"\nOperator logika || (atau)"<<'\n';
hasil = (5 > 2) || (4 > 3);
cout<<"Hasil logika (5 > 2) || (4 > 3)= "<<hasil<<'\n';
hasil = (5 < 2) || (4 > 3);
cout<<"Hasil logika (5 < 2) || (4 > 3)= "<<hasil<<'\n';
hasil = (5 > 2) || (4 < 3);
cout<<"Hasil logika (5 > 2) || (4 < 3)= "<<hasil<<'\n';
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 44
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
hasil = (5 < 2) || (4 < 3);
cout<<"Hasil logika (5 > 3) || (4 > 3)= "<<hasil<<'\n';
cout<<"\nOperator logika !"<<'\n';
hasil = !(5 > 2);
cout<<"Hasil logika !(5 > 2) = "<<hasil<<'\n';
hasil = !(5 < 2);
cout<<"Hasil logika !(5 < 2) = "<<hasil<<'\n';
getch();
}
Hasil eksekusi :
Operator logika && (dan)
Hasil logika (5 > 2) && (4 > 3)= 1
Hasil logika (5 < 2) && (4 > 3)= 0
Hasil logika (5 > 2) && (4 < 3)= 0
Hasil logika (5 > 3) && (4 > 3)= 0
Operator logika || (atau)
Hasil logika (5 > 2) || (4 > 3)= 1
Hasil logika (5 < 2) || (4 > 3)= 1
Hasil logika (5 > 2) || (4 < 3)= 1
Hasil logika (5 > 3) || (4 > 3)= 0
Operator logika !
Hasil logika !(5 > 2) = 0
Hasil logika !(5 < 2) = 1
Operator kondisi
Operator kondisi digunakan untuk mendapatkan sebuah nilai dari dua kemungkinan
berdasarkan suatu kondisi. Bentuk operator kondisi :
Ungkapan1?ungkapan2:ungkapan3
Jika ungkapan1 diuji bernilai benar maka hasilnya adalah ungkapan2, jika salah maka
hasilnya adalah ungkapan3.
Contoh :
/*
contoh penggunaan operator kondisi
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int angka1, angka2, maks;
angka1 = 70;
angka2 = 90;
maks = (angka1 > angka2)?angka1:angka2;
cout<<"Angka terbesar = "<<maks<<'\n';
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 45
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Angka terbesar = 90
3.5 Input dalam C++
1. cout (baca C out)
cout merupakan obyek dalam C++ yang berfungsi untuk menampilkan data ke
standar output (layar). Objek cout sudah banyak digunakan pada contoh-contoh
didepan yang digunakan untuk menampilkan hasil ke layar.
Bentuk :
cout << var;
2. cin (baca C in)
cin merupakan obyek dalam C++ yang berfungsi untuk membaca data dari keyboard.
Bentuk :
cin >> var;
membaca data dari keyboard dan memasukkan dalam variabel bernama var.
Contoh program :
/*
contoh penggunaan cin
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int angka;
char huruf;
cout<<"Masukkan angka : ";
cin>>angka;
cout<<"Masukkan sebuah huruf : ";
cin>>huruf;
cout<<"\nAngka yang anda masukkan : "<<angka<<'\n';
cout<<"Huruf yang anda masukkan : "<<huruf<<'\n';
getch();
}
Hasil eksekusi :
Masukkan angka : 125
Masukkan sebuah huruf : A
Angka yang anda masukkan : 125
Huruf yang anda masukkan : A
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 46
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
cin >> tidak dapat digunakan untuk membaca karakter Spasi atau Tab, jika akan
dibaca tombol tersebut dunakan fungsi getch().
3. Fungsi getch() dan getche()
Fungsi getch() dan getche() digunakan untuk membaca tanpa perlu menekan enter,
selain itu fungsi ini juga dapat membaca tombol Spasi dan Enter.
Bentuk :
karakter = getch();
karakter = getche();
Apabila fungsi getch() dan getche() disertakan maka header conio.h perlu
disertakan. Fungsi getch() tidak menampilkan karakter dari tombol yang ditekan,
sedangkan getche() menampilkan karakter dari tombol yang ditekan.
Contoh :
/*
contoh penggunaan getch() dan geche()
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
char kar1, kar2;
cout<<"Tekan sembarang karakater : ";
kar1 = getch();
cout<<"\nTekan sembarang karakater : ";
kar2 = getche();
cout<<"\n\nKarakter pertama : "<<kar1<<'\n';
cout<<"Karakter kedua : "<<kar2<<'\n';
getch();
}
Hasil eksekusi :
Tekan sembarang karakater :
Tekan sembarang karakater : b
Karakter pertama : a
Karakter kedua : b
3.6 Manipulator
Manipulator digunakan untuk mengatur tampilan data pada layar. Beberapa
manipular dalam C++ :
1. Manipulator endl
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 47
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Manipulator endl digunakan untuk menyisipkan karakter ganti baris (newline).
Manipulator ini identik dengan karakter ’\n’.
Contoh program :
/*
contoh penggunaan endl
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int angka1 = 100;
int angka2 = 5000;
float total = 12323.8;
cout<<"Isi angka 1 : "<<angka1<<endl;
cout<<"Isi angka 2 : "<<angka2<<endl;
cout<<"Isi angka 2 : "<<total<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Isi angka 1 : 100
Isi angka 2 : 5000
Isi angka 2 : 12323.8
2. Manipulator setw()
Manipulator setw() digunakan untuk mengatur lebar tampilan data pada layar. Jika
anda akan mengatur tampilan data pada layar maka perlu disertakan header
iomanip.h.
Contoh program :
/*
contoh penggunaan setw()
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
int angka = 1005;
cout<<setw(0)<<angka<<endl;
cout<<setw(4)<<angka<<endl;
cout<<setw(7)<<angka<<endl;
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 48
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
1005
1005
1005
3. Manipulator setfill()
Manipulator setfill() digunakan untuk mengatur karakter yang diisikan pada field
yang ditentukan oleh setw() yang tidak digunakan untuk menampilkan data.
Contoh program :
/*
contoh penggunaan setw() dan setfill()
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
int angka = 1005;
cout<<setw(0)<<setfill('*')<<angka<<endl;
cout<<setw(4)<<setfill('*')<<angka<<endl;
cout<<setw(6)<<setfill('*')<<angka<<endl;
cout<<setw(8)<<setfill('*')<<angka<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
1005
1005
**1005
****1005
4. Manipulator dec, oct dan hex
Manipulator dec, oct dan hex digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk
desimal (basis 10), oktal (basis 8), dan heksadesimal (basis 16).
Contoh program :
/*
contoh penggunaan dec, oct dan hex
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
int x = 150;
cout<<"Nilai x : "<<x<<endl;
cout<<"Nilai x dalam oktal : "<<oct<<x<<endl;
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 49
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
cout<<"Nilai x dalam heksadesimal : "<<hex<<x<<endl;
cout<<"Nilai x dalam desimal : "<<dec<<x<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Nilai x : 150
Nilai x dalam oktal : 226
Nilai x dalam heksadesimal : 96
Nilai x dalam desimal : 150
5. Manipulor setiosflags()
Manipulor setiosflags() merupakan manipulator yang dapat dipakai untuk mengontrol
sejumlah tanda format sebagai berikut :
Tanda Format Keterangan
ios::left Menyetel rata kiri terhadap lebar filed yang diatur melalui
setw()
ios::right Menyetel rata kanan terhadap lebar filed yang diatur melalui
setw()
ios::scientific Memformat keluaran dalam notasi eksponensial
ios::fixed Memformat keluaran dalam bentuk notasi desimal
ios::dec Memformat keluaran dalam basis 10 (desimal)
ios::oct Memformat keluaran dalam basis 8 (oktal)
ios::hex Memformat keluaran dalam basis 16 (heksadesimal)
ios::uppercase Memformat huruf pada notasi heksadesimal dalam bentuk huruf
kapital
ios::showbase Menampilkan awalan 0x untuk bilangan heksadesimal atau 0
(nol) untuk bilangan oktal
ios::showpoint Menampilkan titik desimal pada bilangan pecahan yang tidak
memiliki bagian pecahan
ios::showpos Untuk menampilkan tanda + pada bilangan positif
Contoh program :
/*
contoh penggunaan setiosflags()
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
int x = 520;
cout<<"x ditampilkan dengan ios::left "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<x<<endl<<endl;
cout<<"x ditampilkan dengan ios::right "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(10)<<x<<endl<<endl;
float y = 123.456;
cout<<"y ditampilkan dengan ios::fixed "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::fixed)<<y<<endl<<endl;
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 50
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
cout<<resetiosflags(ios::fixed);
cout<<"y ditampilkan dengan ios::scientific "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::scientific)<<y<<endl<<endl;
cout<<resetiosflags(ios::scientific);
int bil = 51;
cout<<"Tanpa ios::showbase : "<<endl;
cout<<oct<<bil<<endl;
cout<<dec<<bil<<endl;
cout<<hex<<bil<<endl;
cout<<"Dengan ios::showbase : "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::showbase);
cout<<oct<<bil<<endl;
cout<<hex<<bil<<endl;
cout<<dec<<bil<<endl;
cout<<"\nDengan ios::uppercase untuk heksadesimal : "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::uppercase)<<bil<<endl;
cout<<resetiosflags(ios::showbase);
cout<<resetiosflags(ios::uppercase);
float a = 234.00;
cout<<"\nTanpa ios::showpoint : "<<endl;
cout<<a<<endl<<endl;
cout<<"Dengan ios::showpoint : "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::showpoint)<<a<<endl;
cout<<resetiosflags(ios::showpoint);
int b = 27;
cout<<"\nTanpa ios::showpos : "<<endl;
cout<<b<<endl<<endl;
cout<<"Dengan ios::showpos : "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::showpos)<<b<<endl;
cout<<resetiosflags(ios::showpos);
getch();
}
Hasil eksekusi :
x ditampilkan dengan ios::left
520
x ditampilkan dengan ios::right
520
y ditampilkan dengan ios::fixed
123.456001
y ditampilkan dengan ios::scientific
1.234560e+02
Tanpa ios::showbase :
63
51
33
Dengan ios::showbase :
063
0x33
51
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 51
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Dengan ios::uppercase untuk heksadesimal :
51
Tanpa ios::showpoint :
234
Dengan ios::showpoint :
234.000
Tanpa ios::showpos :
27
Dengan ios::showpos :
+27
6. Manipulator resetiosflags()
Manipulator resetiosflags() digunakan untuk mengembalikan ke bentuk format awal
setelah adanya penggunaan manipulator, misalnya :
setiosflags(ios::left)
telah digunakan , maka untuk kembali ke bentuk awal bisa digunakan :
resetiosflags(ios::left)
Contoh program :
/*
contoh penggunaan resetiosflags()
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
int x = 12340;
cout<<"Ditampilkan dengan ios::right "<<endl;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(10)<<x<<endl<<endl;
cout<<"Setelah dilakukan resetiosflags(ios::right)"<<endl;
cout<<resetiosflags(ios::left);
cout<<setw(10)<<x<<endl<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Ditampilkan dengan ios::right
12340
Setelah dilakukan resetiosflags(ios::right)
12340
7. Manipulator setprecision()
Manipulator setprecision() digunakan untuk mengatur jumlah digit pecahan yang
akan ditampilkan pada bilangan pecahan.
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 52
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Bentuk :
setprecision(n)
dengan n adalah jumlah digit yang ingin ditampilkan
Contoh program :
/*
contoh penggunaan setprecision()
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
float y = 12.340;
cout<<setiosflags(ios::fixed);
cout<<setprecision(0)<<y<<endl;
cout<<setprecision(1)<<y<<endl;
cout<<setprecision(2)<<y<<endl;
cout<<setprecision(3)<<y<<endl;
cout<<setprecision(4)<<y<<endl;
cout<<setprecision(5)<<y<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
12
12.3
12.34
12.340
12.3400
12.34000
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 53
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
BAB 7
PERNYATAAN DASAR DALAM C++
Blok Pernyataan
Blok pernyataan merupakan sekumpulan baris program yang berada di dalam kurung
kurawal. Contoh :
{
x = 10;
x = x + 1;
}
adalah blok pernyataan yang dapat diperlakukan sebagai blok tunggal atau blok yang
setingkat. Jika dalam suatu blok pernyataan didefinisikan suatu pengenal maka
pengenal tersebut hanya dikenal didalam blok itu saja dan blok yang ada didalamnya.
Perngenal tidak akan dikenal diblok diluar definisi dari pengenalnya.
Contoh progam :
/*
contoh pendefnisian variabel dalam blok
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int nilai = 350;
cout<<"Isi nilai : "<<nilai<<endl;
{
float nilai = 234.34;
cout<<"Isi nilai : "<<nilai<<endl;
{
char nilai = 'A';
cout<<"Isi nilai : "<<nilai<<endl;
}
cout<<"Isi nilai : "<<nilai<<endl;
}
cout<<"Isi nilai : "<<nilai<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Isi nilai : 350
Isi nilai : 234.34
Isi nilai : A
Isi nilai : 234.34
Isi nilai : 350
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 54
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Pada contoh program diatas terdapat tiga buah variabel nilai yang didefinisikan
bertipe int, float dan char. Misalkan variaber nilai yang bertipe char tidak ada maka
blok tersebut akan mengenal variabel nilai yang bertipe float.
Pernyataan goto dan Pernyataan Berlabel
Pernyataan goto digunakan untuk mengarahkan eksekusi program ke pernyataan
berlabel. Pernyataan berlabel adalah pernyataan yang mengandung nama label dan
titik dua (:).
Bentuk pernyataan goto dan pernyataan berlabel :
goto nama_label;
nama_label:
pernyataan;
Contoh progam :
/*
contoh program yang mengandung goto dan label
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
cout<<"Teks ini diawal program"<<endl<<endl;
goto akhir;
cout<<"Saya ngak pernah tampil dilayar..."<<endl<<endl;
tengah:
cout<<"Teks ini ditengah program"<<endl;
cout<<"Kalau Saya tampil dilayar"<<endl;
goto selesai;
akhir:
cout<<"Teks ini diakhir program"<<endl;
cout<<"Lompat ke tengah dulu ya..."<<endl<<endl;
goto tengah;
selesai:
getch();
}
Hasil eksekusi :
Teks ini diawal program
Teks ini diakhir program
Lompat ke tengah dulu ya...
Teks ini ditengah program
Kalau Saya tampil dilayar
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 55
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Sebaiknya didalam program diminimal pemakaian pernyataan goto, karena dapat
menyebabkan program kita menjadi rumit, sehingga menyulitkan dalam logika
program dan jika terjadi kesalahan penelusuran kesalahan akan menjadi rumit,
apalagi kalau program yang dibuat besar.
Struktur Urut
Pada struktur ini baris program akan dikerjakan secara urut dari atas kebawah sesuai
dengan penulisannya.
Algoritmik
Pseudocode Luas_Pesegi_panjang
// Diketahui sebuah pesegi panjang yang memiliki panjang
// dan lebar
//DEKLARASI
int panjang, lebar, luas
//DESKRIPSI
{
read(panjang)
read(lebar)
luas = panjang * lebar
write(luas)
}
C++
/*
contoh program menghitung luas pesegi panjang
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int panjang, lebar, luas;
cout<<"Masukkan panjang : ";
cin>>panjang;
cout<<"Masukkan lebar : ";
cin>>lebar;
luas = panjang * lebar;
cout<<"Luasnya : "<<luas<<endl;;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Masukkan panjang : 15
Masukkan lebar : 10
Luasnya : 150
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 56
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Algoritmik
Pseudocode Isi_Tabung
// Diketahui sebuah tabung yang diketahui jari-jari tabung
// dan tinggi tabung
//DEKLARASI
int jari_jari, tinggi
float luas_lingk, isi_tabung
//DESKRIPSI
{
read(jari_jari)
read(tinggi)
luas_lingk = 3.14 * jari_jari * jari_jari
isi_tabung = luas_lingk * tinggi
write(isi_tabung)
}
C++
/*
contoh program menghitung isi tabung
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int jari_jari, tinggi;
float luas_lingk, isi_tabung;
cout<<"Masukkan jari-jari tabung : ";
cin>>jari_jari;
cout<<"Masukkan Tinggi tabung : ";
cin>>tinggi;
luas_lingk = 3.14 * jari_jari * jari_jari;
isi_tabung = luas_lingk * tinggi;
cout<<"Isi tabung : "<<isi_tabung<<endl;;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Masukkan jari-jari tabung : 10
Masukkan Tinggi tabung : 5
Isi tabung : 1570
Pernyataan Penyeleksian Kondisi
Pernyataan if
Pernyataan if digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan kondisi yang diuji.
Bentuk if dalam C++ terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1. Pernyataan if sederhana
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 57
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Pada bentuk ini pernyataan if hanya memiliki satu kemungkingan pernyataan yang
akan dikerjakan jika kondisi yang diuji bernilai benar.
Bentuk pernyataan if sederhana :
if <kondisi>
pernyataan;
<kondisi> digunakan untuk menentukan hasil pengujian, jika <kondisi> bernilai
benar (true) maka pernyataan akan dikerjakan, jika <kondisi> bernilai salah (false)
maka tidak ada pernyataan yang dikerjakan.
Algoritmik
Pseudocode Kelulusan_Siswa
// Seorang siswa dikatakan lulus jika nilainya >= 60
//DEKLARASI
int nilai_siswa
//DESKRIPSI
{
read(nilai_siswa)
if (nilai_siswa >= 60)
write(‘Siswa tersebut lulus’)
}
C++
/*
contoh program yang mengandung pernyataan if sederhana
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int nilai_siswa;
cout<<"Masukkan nilai : ";
cin>>nilai_siswa;
if (nilai_siswa >= 60)
cout<<"Siswa tersebut lulus"<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Masukkan nilai : 80
Siswa tersebut lulus
2. Pernyataan if ... else
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 58
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Pada bentuk ini pernyataan if memiliki dua kemungkinan pernyataan yang akan
dikerjakan berdasarkan hasil pengujian kondisi.
Bentuk pernyataan if ... else
if <kondisi>
pernyataan1;
else
pernyataan2;
<kondisi> digunakan untuk menentukan hasil pengujian, jika <kondisi> bernilai
benar (true) maka pernyataan1 akan dikerjakan, jika <kondisi> bernilai salah
(false) maka pernyataan2 yang dikerjakan.
Algoritmik
Pseudocode Kelulusan_Siswa
// Seorang siswa dikatakan lulus jika nilainya >= 60
// jika < 60 maka siswa tidak lulus
//DEKLARASI
int nilai_siswa
//DESKRIPSI
{
read(nilai_siswa)
if (nilai_siswa >= 60)
write(‘Siswa tersebut lulus’)
else
write(‘Siswa tersebut tidak lulus’)
}
C++
/*
contoh program yang mengandung pernyataan if...else
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int nilai_siswa;
cout<<"Masukkan nilai : ";
cin>>nilai_siswa;
if (nilai_siswa >= 60)
cout<<"Siswa tersebut lulus"<<endl;
else
cout<<"Siswa tersebut tidak lulus"<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Masukkan nilai : 85
Siswa tersebut lulus
Masukkan nilai : 50
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 59
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Siswa tersebut tidak lulus
Algoritmik
Pseudocode Pembayaran_Gaji
// Akan dihitung gaji yang diterima pegawai berdasarkan jumlah hari
// kerja dan jumlah jam lembur dengan tarif tertentu
//DEKLARASI
char nama[20]
int jhr_kerja
int jjam_lembur
float upah
float uang_lembur
float trans_lembur
float gaji
//DESKRIPSI
{
read(nama)
read(jhr_kerja)
read(jjam_lembur)
upah = jhr_kerja * 30000
uang_lembur = jjam_lembur * 5000
if (jjam_lembur >= 10)
trans_lembur = 0.1 * uang_lembur
else
trans_lembur = 0
gaji = upah + uang_lembur + trans_lembur
write(upah)
write(uang_lembur)
write(trans_lembur)
write(gaji)
}
C++
/*
contoh program perhitungan pembayaran gaji
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>
void main()
{
char nama[20];
int jhr_kerja;
int jjam_lembur;
float upah;
float uang_lembur;
float trans_lembur;
float gaji;
cout<<"Masukkan Nama : ";
cin>>nama;
cout<<"Masukkan jml hari kerja : ";
cin>>jhr_kerja;
cout<<"Masukkan jml jam lembur : ";
cin>>jjam_lembur;
upah = jhr_kerja * 30000;
uang_lembur = jjam_lembur * 5000;
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 60
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
if (jjam_lembur >= 10)
trans_lembur = 0.1 * uang_lembur;
else
trans_lembur = 0;
gaji = upah + uang_lembur + trans_lembur;
cout<<endl;
cout<<"Jumlah upah : "<<setw(10)<<upah<<endl;
cout<<"Jumlah uang lembur : "<<setw(10)<<uang_lembur<<endl;
cout<<"Transfort lembur : "<<setw(10)<<trans_lembur<<endl;
cout<<" -------------- + "<<endl;
cout<<"Gaji yang diterima : "<<setw(10)<<gaji<<endl;
getch();
}
Hasil eksekusi :
Masukkan Nama : Joko
Masukkan jml hari kerja : 23
Masukkan jml jam lembur : 15
Jumlah upah : 690000
Jumlah uang lembur : 75000
Transfort lembur : 7500
-------------- +
Gaji yang diterima : 772500
3. Pernyataan nested if (if bersarang)
Pada bentuk ini pernyataan if memiliki banyak kemungkinan pernyataan dan
memiliki banyak pengujian kondisi untuk mengerjakan pernyataan.
Bentuk pernyataan if ... else
if <kondisi1>
pernyataan1;
else if <kondisi2>
pernyataan2;
else if <kondisiM>
pernyataanM;
else
pernyataanN;
<kondisi1> diuji, jika hasil pengujian bernilai benar maka pernyataan1 dikerjakan,
jika hasil pengujian <kondisi1> bernilai salah maka akan diuji <kondisi2>, jika
hasil pengujian bernilai benar maka pernyataan2 akan dikerjakan, jika hasil
pengujian <kondisi2> bernilai salah maka <kondisiM> akan diuji, jika hasil
pengujian bernilai benar maka <pernyataanM> akan dikerjakan, jika hasil pengujian
<kondisiM> bernilai salah maka akan mengerjakan <pernyataanN> yang merupakan
alternatif terakhir jika semua kondisi yang diuji tidak terpenuhi.
Algoritmik
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 61
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Pseudocode Konfersi_Nilai
// Diketahui nilai angka seorang siswa yang akan
// dikonfersikan ke nilai huruf
//DEKLARASI
char nama[20]
int nilai_angka
char huruf
//DESKRIPSI
{
read(nama)
read(nilai_angka)
if (nilai_angka >= 80)
huruf = ‘A’
else if (nilai_angka >= 70)
huruf = ‘B’
else if (nilai_angka >= 60)
huruf = ‘C’
else if (nilai_angka >= 50)
huruf = ‘D’
else
huruf = ‘E’
write(nama)
write(huruf)
}
C++
/*
contoh program yang mengandung pernyataan nested if
*/
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
char nama[20];
int nilai_angka;
char huruf;
cout<<"Masukkan nama : ";
cin>>nama;
cout<<"Masukkan nilai angka : ";
cin>>nilai_angka;
if (nilai_angka >= 80)
huruf = 'A';
else if (nilai_angka >= 70)
huruf = 'B';
else if (nilai_angka >= 70)
huruf = 'C';
else if (nilai_angka >= 70)
huruf = 'D';
else
huruf = 'E';
cout<<endl;
cout<<"Nama : "<<nama<<endl;
cout<<"Nilainya : "<<huruf<<endl;
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 62
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Masukkan nama : Rahmad
Masukkan nilai angka : 75
Nama : Rahmad
Nilainya : B
4. Pernyataan switch
Pernyataan switch digunakan untuk menjalankan salah satu pernyataan dari beberapa
kemungkinan pilihan. Permilihan pada pernyataan switch berdasarkan nilai dari
ungkapan dan nilai dari penyeleksi.
Bentuk pernyataan switch :
switch (ungkapan)
{
case ungkapan1 :
pernyataan1;
break;
case ungkapan2 :
pernyataan2;
break;
...
default :
pernyataanX;
}
(ungkapan)dalam pernyataan switch dapat berupa konstanta atau variabel,
sedangkan ungkapan1, ungkapan2, dapat berupa konstanta bertipe int atau char.
Proses pencocokan (ungkapan) dengan ungkapan1, ungkapan2 dilakukan
berurutan mulai ungkapan1, ungkapan2 dan seterusnya. Jika cocok maka
pernyataan yang mengikuti case akan dikerjakan. Eksekusi akan berakhir jika
ditemukan pernyataan break. Pernyataan default akan dikerjakan jika ungkapan
dalam case tidak ada yang cocok dengan ungkapan dalam switch.
Algoritmik
Pseudocode Menu_Pilihan
// Ditampilkan menu pilihan untuk mengakses perhitungan yang
// akan dilakukan dengan menggunakan switch()
//DEKLARASI
char pilih
int rusuk, isi_kubus, alas, tinggi
float luas_segi3
//DESKRIPSI
{
write(“Menu Pilihan”)
write("============")
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 63
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
write("1. Isi Kubus")
write("2. Luas Segitiga")
write("3. Selesai")
write("Pilihan anda [1..3] : ")
read(pilih)
switch(pilih)
case 1 :
read(rusuk)
isi_kubus = rusuk * rusuk * rusuk
write(isi_kubus)
case 2 :
read(alas)
read(tinggi)
luas_segi3 = 0.5 * alas * tinggi
write(luas_segi3)
case 3 : break
}
C++
/*
contoh penggunaan pernyataan switch
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
char pilih;
int rusuk, isi_kubus, alas, tinggi;
float luas_segi3;
clrscr();
cout<<"Menu Pilihan"<<endl;
cout<<"============"<<endl;
cout<<"1. Isi Kubus"<<endl;
cout<<"2. Luas Segitiga"<<endl;
cout<<"3. Selesai"<<endl;
cout<<"Pilihan anda [1..3] : ";
cin>>pilih;
switch(pilih)
{
case '1' :
{
cout<<"\nPanjang rusuk : ";
cin>>rusuk;
isi_kubus = rusuk * rusuk * rusuk;
cout<<"Isi kubus : "<<isi_kubus<<endl;
break;
}
case '2' :
{
cout<<"\nPanjang alas segitiga : ";
cin>>alas;
cout<<"Tinggi segitiga : ";
cin>>tinggi;
luas_segi3 = 0.5 * alas * tinggi;
cout<<"Luas segitiga : "<<luas_segi3<<endl;
break;
}
case '3' : break;
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 64
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
}
getch();
}
Hasil eksekusi :
Menu Pilihan
============
1. Isi Kubus
2. Luas Segitiga
3. Selesai
Pilihan anda [1..3] : 2
Panjang alas segitiga : 10
Tinggi segitiga : 15
Luas segitiga : 75
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 65
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Pernyataan Pengulangan
1. Pernyataan for
Pernyataan for berfungsi untuk mengulang satu atau beberapa pernyataan sebanyak
syarat yang diberikan.
Bentuk pernyataan for :
for(ungkapan1;ungkapan2;ungkapan3)
pernyataan;
Keterangan :
ungkakapan1 merupakan pernyataan inisialisasi awal dari perulangan for
ungkakapan2 merupakan kondisi yang menentukan pengulangan terhadap
pernyataan atau tidak
ungkakapan3 digunakan sebagai pengatur variabel yang digunakan dalam
ungkakapan1
Algoritmik
Pseudocode Cetak_Angka_For
// Akan dicetak angka 1 sampai 10 dengan perulangan for
//DEKLARASI
int i
//DESKRIPSI
{
for(i=1; i<=10; i++)
{
write(i)
}
}
C++
/*
Contoh program perulangan for
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
for (int i=1; i<=10; i++)
{
cout<<"Isi i = "<<i<<endl;
}
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 66
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Isi i = 1
Isi i = 2
Isi i = 3
Isi i = 4
Isi i = 5
Isi i = 6
Isi i = 7
Isi i = 8
Isi i = 9
Isi i = 10
Algoritmik
Pseudocode Cetak_bilangan_genap_for
// Akan dicetak bilangan genap dengan batas akhir diinputkan
//DEKLARASI
int batas_akhir
//DESKRIPSI
{
read(batas_akhir)
for(i=1; i<=batas_akhir; i++)
{
if( i%2 = 0)
write(i)
}
}
C++
/*
Mencetak bilangan genap perulangan for
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int batas_akhir;
cout<<"Jumlah perulangan : ";
cin>>batas_akhir;
for (int i=1; i<=batas_akhir; i++)
{
if ( i % 2 == 0)
cout<<i<<" ";
}
getch();
}
Hasil eksekusi :
Jumlah perulangan : 30
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 67
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
for bersarang (Nested for)
for bersarang merupakan pernyataan for yang berada dalam pernyataan for (for
dalam for). Sebagai contoh misalkan akan dibentuk segitiga yang tersusun dari
karakter * dengan for bersarang.
*
**
***
****
*****
******
Algoritmik
Pseudocode Segitiga_Bintang
// Akan dicetak karakter * yang membentuk bangun segitiga
//DEKLARASI
int tinggi
//DESKRIPSI
{
read(tinggi)
for(i=1;i<=tinggi;i++)
for(j=1;j<=i;j++)
write(‘*’)
endl
}
C++
/*
Contoh program for bersarang
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int tinggi;
cout<<"Tinggi segi3 : ";
cin>>tinggi;
for(int i = 1; i <= tinggi; i++)
{
for (int j = 1; j <= i; j++)
cout<<'*';
cout<<endl;
}
getch();
}
Hasil eksekusi :
Tinggi segi3 : 7
*
**
***
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 68
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
****
*****
******
*******
2. Pernyataan while
Pernyataan while berfungsi untuk mengulang satu atau beberapa pernyataan sebanyak
syarat yang diberikan dengan cara syarat diuji terlebih dahulu baru mengerjakan
pernyataan.
Bentuk pernyataan while :
while (ungkapan)
pernyataan;
pernyataan yang mengikuti while akan dikerjakan jika ungkapan yang diuji bernilai
benar (sama dengan 1). Pada pernyataan while, ungkapan akan diuji terlebih dahulu
sebelum pernyataan dikerjakan, sehingga ada kemungkinan bagian pernyataan
pada while tidak akan dikerjakan sama sekali jika ungkapan yang diuji bernilai salah
(sama dengan nol).
Algoritmik
Pseudocode Cetak_Angka_While
// Akan dicetak angka 1 sampai 10 dengan perulangan while
//DEKLARASI
int i
//DESKRIPSI
{
i = 1
while(i<=10)
{
write(i)
i++
}
}
C++
/*
Contoh program perulangan while
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int i;
i = 1;
while ( i <= 10)
{
cout<<"Isi i = "<<i<<endl;
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 69
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
i++;
}
getch();
}
Hasil eksekusi :
Isi i = 1
Isi i = 2
Isi i = 3
Isi i = 4
Isi i = 5
Isi i = 6
Isi i = 7
Isi i = 8
Isi i = 9
Isi i = 10
Algoritmik
Pseudocode Cetak_bilangan_genap_while
// Akan dicetak bilangan genap dengan batas akhir diinputkan
//DEKLARASI
int batas_akhir
//DESKRIPSI
{
read(batas_akhir)
i = 1
for(i; i<=10; i++)
{
if( i%2 = 0)
write(i)
}
}
C++
/*
Mencetak bilangan genap perulangan while
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int batas_akhir;
int i = 1;
cout<<"Jumlah perulangan : ";
cin>>batas_akhir;
while (i<=batas_akhir)
{
if ( i % 2 == 0)
cout<<i<<" ";
i++;
}
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 70
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Jumlah perulangan : 30
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
3. Pernyataan do...while
Pernyataan do...while berfungsi untuk mengulang satu atau beberapa pernyataan
sebanyak syarat yang diberikan dengan cara syarat diuji setelah pernyataan
dikerjakan.
Bentuk pernyataan do...while :
do
pernyataan;
while (ungkapan);
pernyataan yang mengikuti do...while akan dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu
baru diuji ungkapan dalam while, jika ungkapan yang diuji bernilai benar (sama
dengan 1) maka pernyataan akan dikerjakan kembali, begitu seterusnya sampai
ungkapan yang diuji bernilai salah (sama dengan nol).
Algoritmik
Pseudocode Cetak_Angka_do_While
// Akan dicetak angka 1 sampai 10 dengan perulangan do…while
//DEKLARASI
int i
//DESKRIPSI
{
i = 1
do
{
write(i)
i++
} while(i<=10)
}
C++
/*
Contoh program perulangan do...while
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int i;
i = 1;
do
{
cout<<"Isi i = "<<i<<endl;
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 71
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
i++;
}while ( i <= 10);
getch();
}
Hasil eksekusi :
Isi i = 1
Isi i = 2
Isi i = 3
Isi i = 4
Isi i = 5
Isi i = 6
Isi i = 7
Isi i = 8
Isi i = 9
Isi i = 10
Algoritmik
Pseudocode Cetak_bilangan_genap_do_while
// Akan dicetak bilangan genap dengan batas akhir diinputkan
//DEKLARASI
int batas_akhir
//DESKRIPSI
{
read(batas_akhir)
i = 1
do
{
if( i%2 = 0)
write(i)
} while ( i <= batas_akhir)
}
C++
/*
Mencetak bilangan genap perulangan do...while
*/
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int batas_akhir;
int i = 1;
cout<<"Jumlah perulangan : ";
cin>>batas_akhir;
do
{
if ( i % 2 == 0)
cout<<i<<" ";
i++;
}while (i<=batas_akhir);
getch();
}
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 72
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Hasil eksekusi :
Jumlah perulangan : 30
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Latihan Pengulangan :
1. Buatlah pseudocode dan program untuk mencari rata-rata dari sejumlah angka
yang diinputkan dengan menggunakan pengulangan.
2. Buatlah pseudocode dan program untuk mencari angka terbesar dan angka
terkecil dari sejumlah angka yang diinputkan dengan menggunakan pengulangan.
3. Buatlah pseudocode dan program untuk mencetak angka 1 sampai 1000 dengan
menggunakan perulangan. Angka dicetak per 10 kolom dan 10 baris, pada baris
pertama jika angka sudah dicetak 10 kolom maka dilakukan pergantian baris, jika
sudah 10 baris maka ditampilkan pesan “Tekan enter untuk melanjutkan”. Begitu
seterusnya sampai angka ke 1000.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Tekan enter untuk melanjutkan...
4. Buatlah pseudocode dan program untuk menghitung total pembayaran pembelian.
Input berupa nama pembeli, dan data barang dengan jumlah barang yang dibeli
berupa input nama barang, jumlah dan harga barang. Barang yang dibeli
jumlahnya bisa banyak terganng pembelian dari konsumen.
Output:
no Nama barang Jml beli Hg satuan Total hg
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 73
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, Pemrograman C++ Membahas Pemrograman Berorientasi Objek
Menggunakan Turbo C++ dan Borland C++, Andi Offset, Yogyakarta
Antony Pranata, Algortima dan Pemrograman J&J Learning, Yogyakarta
Eko Nugroho, Pemrograman Terstruktur Dengan Pascal, Andi Offset, Yogyakarta
Budi Sutedjo, Michel An, Algoritma dan teknik pemrograman, Andi offset,
yogyakarta
Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta
Rinaldi Munir, Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C buku 1 dan
2, Informatikan, Bandung
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 74
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
Nama MK : Algoritma Dan Pemrograman
Kode MK :
SKS : 3
Prodi : Teknik Informatika
No HP : 08157982176
Email : riswantoeko@yahoo.com
SILABUS
• Bahasa pemrograman
• Algoritma dan pemrograman terstruktur
• Penyajian algoritma
• Struktur dasar algoritma (runtunan, pemilihan, pengulangan)
• Teknik penulisan program yang baik
• Struktur program
• Mempelajari Bahasa pemrograman
Referensi :
Budi sutedjo, Michel An, Algoritma dan teknik pemrorgaman, Andi offset,
yogyakarta
Rinaldi Munir, Algoritma dan pemrograman dalam bahasa pascal dan C buku 1 dan
2, Informatikan Bandung
Antony Pranata, Algortima dan pemrograman J&J Learning, Yogyakarta
Eko Nugroho, Pemrograman Terstruktur Dengan Pascal, Andi Offset, Yogyakarta
Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta
Abdul Kadir, Pemrograman C++ membahas Pemrograman Berorientasi objek
Menggunakan Turbo C++ dan Borland C++, Andi Offset, Yogyakarta
Penilaian :
UTS + UAS + Tugas + Presensi
30% 40% 25% 5%
Range Nilai :
A : 81 – 100
B : 71 – 80
C : 61 – 70
D : 51 – 60
E : <=50
Komplain nilai akhir hanya dilayani maksimal dua minggu setelah nilai
diumumkan.
Ketentuan lain :
• Kehadiran kuliah minimal 75% jika kurang dari itu maka tidak boleh mengikuti
Ujian Akhir Semester (UAS) atau nilai maksimal D. Jika sebelum masa UAS
kehadiran < 75% maka mahasiswa bisa menghubungi dosen untuk melengkapi
kehidirannya yang kurang (bisa dengan tugas, presentasi, dll)
• Jika tidak bisa kuliah karena berhalang memberi kabar kepada dosen dengan SMS
dan memberitahu kelompoknya.
• Dibentuk Kelompok Diskusi dengan anggota maksimal 5 orang
Fungsi Kelompok Diskusi :
• Sebagai media belajar bersama-sama
• Jika ada anggota yang tidak hadir kuliah maka kelompok harus tahu jika tidak
tahu ada sangsi
Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman Halaman 75
Disusun : Eko Riswanto, ST
STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA
• Tugas-tugas bisa diberikan hanya kepada ketua kelompok atau anggota, bisa
langsung maupun melalui email
• Setiap tugas yang diberikan harus dipahami oleh setiap anggota kelompok, jika
ada anggota kelompok yang tidak paham maka anggota yang lain harus
menjelaskan kepada anggota yang tidak paham
• Tugas yang diberikan bisa saja dipresentasikan oleh salah satu anggota kelompok
Teknik Pembelajaran :
• Pemberian materi oleh dosen
• Pemberian tugas kelompok atau individu (di kelas maupun di rumah)
• Presentasi kelompok atau individu
• Tanya jawab / diskusi

0 komentar:

Posting Komentar