MAKALAH
KEPEMIMPINAN
DALAM WIRAUSAHA
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Kewirausahaan
Oleh:
1. Agung
Tri Lestari : (12111025)
2. Jainuri
Heru susanto : (12111061)
3. Rahayu
Nur Fitrianingsih : (12111078)
PENDAHULUAN
Definisi dari kepemimpinan
adalah sebagai suatu proses dan perilaku untuk mempengaruhi aktivitas para
anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan
manfaat individu dan organisasi. Sedangkan aliran tema yang didiskusikan dan
diteliti berkenaan dengan kepemimpinan, kemudian tercabang menjadi tiga, yaitu:
·
Yang mempelajari tentang perilaku, skill, watak
dan sifat pemimpin.
·
Yang mempelajari tentang hubungan
antara seorang pemimpin dan pengikut (follower).
·
Yang mempelajari tentang bagaimana pengaruh
situasi terhadap
·
kemampuan
dan tingkah laku para pemimpin.
Suatu kepemimpinan membawa arti adanya fenomena kompleks
yang melibatkan pemimpin, pengikut, dan situasi. Tiga elemen ini saling
berinteraksi dalam hubungan saling membutuhkan dengan kapasitasnya
masing-masing, yaitu:
·
Pemimpin (personalitas,posisi,
kepakaran, dsb)
·
Pengikut (kepercayaan, kepatuhan,
pemikiran kritis, dsb)
·
Situasi
(kerja, tekanan/stress, lingkungan, dsb).
Kita bisa memahami proses kepemimpinan. Hakekat terpenting
dari framework ini adalah bagaimana menjadikan kepemimpinan sebagai sebuah permainan
orkestra yang merdu, sebagai hasil dari interaksi sinergis dari pemimpin, pengikut
dan situasi. Mungkin seorang boss mengatakan “Go!” kepada anak buahnya, tapi seorang pemimpin sejati harus
berani membawa dirinya dalam pergerakan dengan mengatakan “Go!”.
Kepemimpinan
Kepempinan
adalah Ilmu dan Seni. Menjadi pemimpin bukanlah hanya monopoli seorang
mahasiswa fakultas pendidikan kepemimpinan, dan bukan juga monopoli seorang
yang kebetulan banyak ketiban amanah menjadi pemimpin. Untuk mewujudkan
kepemimpinan yang efektif (effective
leadership), kepemimpinan harus
dipelajari
sebagai ilmu dan dipraktekkan sebagai sebuah seni yang indah. Pemimpin
yang
efektif adalah seseorang yang dengan pengetahuannya bisa berimprovisasi
menggunakan
(sumber) kekuasaannya untuk menggugah pengikutnya untuk mencapai
kinerja
yang memuaskan.
Kepemimpinan adalah proses bukan posisi. Kepemimpinan adalah
sebuah proses pembelajaran dan praktek, dia bukanlah sebuah posisi ataupun
jabatan yang diberikan. Jabatan bisa didapatkan karena uang, hubungan
kekeluargaan, ataupun kolusi (KKN). Tidak demikian dengan sebuah kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah sebuah proses yang akan membentuk seorang pemimpin dengan
karakter dan watak jujur terhadap diri sendiri (integrity),
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment),
kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication). Juga
sebuah proses yang akan membentuk seorang pengikut (follower) yang
didalam kepatuhannya kepada pemimpin, tetapi memiliki pemikiran kritis,
inovatif, dan jiwa independen.
Kepemimpinan adalah rasional dan emosional. Kepemimpinan
adalah aksi dan pengaruh yang berbasis ke logika dan juga inspirasi. Pemimpin
bukanlah sosok commander data dalam “star
trek”, yang selalu merespon permasalahan
dengan prediski logika dan data. Tiap-tiap manusia memiliki sisi rasional dan emosional
yang membawa implikasi terjadinya perbedaan pemikiran, feelings,
pengharapan, mimpi, kebutuhan, ketakutan, ambisi dan tujuan. Maka
konsekuensinya, seorang pemimpin dituntut untuk cerdik menggunakan pendekatan
rasional dan emosional untuk mempengaruhi pengikut, tentu dengan bobot yang
adil dan disesuaikan dengan keadaan.
KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis pengaruh
bukan paksaan untuk memotivasi orang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Kepemimpinan melibatkan unsur :
1.
Pengaruh.
Menanamkan
& menggunakan pengaruh yang efektif & efesien melalui motivasi. Proses
memotivasi karyawan untuk peningkatan prestasi kerja
2.
Proses komunikasi (kejelasan &
ketepatan).
Pemimpin harus menciptakan arus
komunikasi yang efektif yaitu:
a. Jelas.
b. Dipercaya dan konsisten.
c. Dapat dipertanggungjawabkan.
3.
Terfokus pada pencapaian tujuan.
Pemimpin yang efektif harus
memperhatikan:
·
Tujuan individu.
·
Tujuan kelompok.
·
Tujuan organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar